BNI Bersama BUMN Peduli Hadir bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra

[Parno Pemilik Lapak 0]

PONTIANAK: Calon Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Calon Gubernur Kalbar incumbent teleconfrence di acara pertunjukan wayang kulit di Pontianak Kalbar. Teleconfrence dilakukan bukan untuk membicarakan strategi menjadi gubernur tetapi soal warisan budaya Jawa di Kalbar.

 

"Budaya wayang kulit yang ada di Kalbar harus terus dilestarikan agar eksistensinya tetap tetap terpelihara, dilindungi dan dikembangkan sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pencerdasan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat," tutur Gubernur Kalbar Cornelis saat memberikan sambutannya pada acara Pegelaran Apreasiasi Wayang Kulit dan Kesenian Multi Etnis sekaligus mengukuhkan Pengurus Paguyuban Budaya Jawa Provinsi Kalbar yang berlangsung dikomplek Santa Monika Sei Raya.

 

Sementara calon Gubernur DKI Jokowi pada teleconfrence berpesan, agar masyarakat Jawa yang ada di Kalbar, tetap menjaga keamanan, perdamaian, jaga persatuan dan kesatuan, tunjukan warga masyarakat Jawa yang ada di Kalbar ikut memberikan kontribusi dalam membangun Kalbar.

 

Lebih lanjut, Cornelis mengatakan pertujukan kesenian wayang kulit yang ditampilkan tidak saja semata-mata terfokus pada acara seremonialnya belaka, tapi juga apresiasi terhadap nilai-nilai positif terutama pada karakter tokoh-tokoh yang ada dalam cerita pewayangan, sehingga pada aktualisasinya berkualitas serta dapat memperkokoh rasa persatuan dan persatuan bangsa.

 

Cornelis mengatakan pagelaran seni wayang kulit adalah satu kesenian budaya yang harus dilestarikan keberadaan, budaya dearah tersebut sebagai sistem nilai yang dianut komunitas atau kelompok masyarakat khususnya masyarakat jawa yang ada di Kalbar. Karena di dalamnya telah terkandung nilai-nilai atau, sikap tata cara masyarakat yang menunjukan jati diri dan identitas suatu komunitas.

 

Dikatakannya Pemprov Kalbar juga terus berusaha memajukan dan menjamin kebebesan budaya asli daerah dan budaya-budaya masyarakat yang berasal dari luar Kalimantan Barat, secara tradisi melekat pada etnis-etnis yang ada serta sudah menjadi penduduk Kalimantan Baratn sejak lama dan turun temurun, karena secara nyata telah banyak memberikan kontribusi besar dalam pembangunan daerah.

 

"Komitmen ini mencerminkan nilai-nilai kebangsaan Bhineka Tunggal Ika didalam berbudaya dan berbangsa, kita boleh berbeda suku bangsa, boleh berbeda dalam beragma dan berekeyakinan, boleh beragam bahasa ibu, boleh beraneka adat istiadat, tetap satu, bangsa Indonesia dan warga masyarakat Kalbar," tegas Cornelis. (k36/msb)

 

 

 

Sumber