Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

HONG KONG: PT Bank Negara Indonesia Tbk merealisasikan fasilitas pinjaman jangka pendek dari sejumlah bank senilai US$190 juta per Juli untuk disalurkan ke segmen trade finance melalui kantor cabang perseroan di Hong Kong.

 

 

Selain itu, perseroan juga terlibat dalam sindikasi pembiayaan berbagai proyek milik Pemerintah China dengan menjadi konsorsium penyedia dana.

 

 

Direktur Treasuri & Financial Institution BNI Adi Setianto menuturkan fasilitas pinjaman tersebut didapat dari beberapa bank, di antaranya Citigroup, JP Morgan, serta Bank of China.

 

 

“Fasilitas pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai trade finance yang bertenor pendek. Sejauh ini, BNI melalui Cabang Hong Kong telah dipercaya untuk mendapatkan fasilitas dari counterpart, sehingga likuiditas untuk trade finance tetap terjaga,” ujarnya Jumat (31/8/2012).

 

 

Menurutnya, saat ini banyak pengusaha Indonesia yang kembali memilih Hong Kong sebagai lokasi berbisnis. Para pengusaha tersebut merupakan suppliers untuk keperluan pemerintah, seperti halnya alat-alat pertahanan serta berbagai proyek lainnya.

 

 

Kondisi itu berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya. pascakrisis 1998, banyak pengusaha Indonesia di Hong Kong memindahkan lokasi bisnisnya ke Singapura, sehingga trade finance di negara ini menjadi kecil.

 

 

“Saat ini Hong Kong sudah mulai ramai. Apalagi, banyak supplier bagi pemerintah Indonesia yang mendatangkan barangnya dari negara lain melalui Hong Kong. Kami menyediakan berbagai fasilitas untuk keperluan itu,” lanjut Adi.

 

 

Sementara itu, General Manager BNI Cabang Hong Kong Henry Panjaitan menambahkan fasilitas pinjaman dari counterpart tersebut adalah salah satu sumber pendanaan perseroan, di samping yang berasal dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dari Hong Kong serta dana suplai dari kantor BNI pusat.(msb)

 

 

 

Sumber