Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Grup Sinarmas berencana membangun pabrik bubur kertas (pulp) berkapasitas 2 juta ton di Sumatra Selatan dengan estimasi nilai investasi sekitar US$3 miliar.

 

Aryan Wargadalam, Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan, optimistis investasi di industri bubur kertas dan kertas (pulp and paper) masih akan menempati urutan pertama di Indonesia, seperti halnya tahun lalu.

 

Salah satu calon investor terbesarnya adalah anak usaha PT Sinarmas, yang akan membangun pabrik baru di Sumatra Selatan, dengan kapasitas produksi bubur kertas mencapai 2 juta ton per tahun.

 

“Nanti baru [menyusul dibuat pabrik] kertasnya. Kalau untuk produksi 1 ton [pulp] butuh US$1.500, tinggal dikalikan saja untuk mengetahui nilai investasinya,” ujarnya, Minggu (2/9/2012).

 

Yan Partawijaya, Direktur Senior PT Sinarmas, mengakui perusahaannya memiliki rencana untuk memperluas bisnis pulp and paper di Sumatra Selatan. Namun, yang bersangkutan belum mengetahui perkembangan dari rencana investasi tersebut.

 

“Memang ada rencana itu, tapi silahkan tanyakan ke Pak Suhendra [Wiryadinata], Director of Corporate Affair and Communication APP [Asia Pulp and Paper],” singkatnya.

 

Aryan Wargadalam meyakini produksi bubur kertas pada tahun ini akan menembus 8 juta ton, meningkat dibandingkan tahun lalu yang sekitar 7,6 juta ton.

 

Sementara produksi kertas ditargetkan mencapai 13 juta ton, naik dibandingkan 2011 yang sebesar 12, 4 juta ton.

 

Komposisi ekspor, Aryan mengatakan rata-rata untuk pulp yang dijual ke luar negeri sekitar 2 juta ton per tahun. Sementara untuk ekspor kertas sudah mencapai 4 jut aton dalam setahun.

 

“Kalau ekspor kertas cukup banyak juga, sudah mencapai US$4 miliar, volumenya sekitar 4 juta ton. Itu perkiraan tahun ini,” katanya.

 

Jenis kertas yang paling banyak diekspor, lanjut Ardiayan, adalah kertas koran dan kertas tulis cetak. Harga terkini kertas koran sebesar US$600 per ton, sedangkan harga kertas tulis cetak lebih dari US$1.000 per ton. “Jadi yang masih akan naik [tahun ini] itu industri pulp and paper,” tandasnya. (msb)

 

 

 

Sumber