cahyadi Pemilik Lapak 0 Posted September 2, 2012 JAKARTA, KOMPAS.com -- Sukses di dunia lawak, Sule merambah dunia tarik suara. Sule dan Rizky, anaknya, plus kawan-kawan sesama pelawak acara Opera Van Java (OVJ) di Trans7 mengeluarkan album Papa Telepon Sule & Rizky. Album itu berisi satu lagu baru, yakni "Papa Telepon", yang dinyanyikan secara duet antara Sule dan Rizky. Lagunya sangat ringan dan liriknya jenaka. Papa telepon, papa telepon/halo Oom si Papa bilang enggak ada/lalalalalaa...lalala...lalalalaala//Papa kan bilang kalau bohong itu haram//. Tiga lagu lainnya diambil dari lagu lama, yakni "Cenat Cenut", "Andeca Andeci", dan "Potong Bebek Angsa" yang liriknya dipelesetkan. Potongan refrein lagu "Cenat-cenut" milik boyband SM*SH yang aslinya berbunyi: you know me so well/girl I need you/ girl I love you/ girl I heart you// diubah menjadi bibirmu dower/bibirmu dower/ cenat cenut cenat cenut kayak badut kayak badut//. Jurus lama Album dari pelawak yang berpretensi ingin melawak lewat lagu sudah menjadi fenomena biasa dalam industri hiburan di Indonesia. Dan, jurus yang dipakai umumnya sama, yakni memelesetkan lirik lagu yang sudah dikenal massa. Kelompok Padhyangan dan Project Pop juga menjual lagu kocak dengan penggarapan yang lebih serius. Pelawak yang menyanyikan lagu-lagu berlirik kocak bahkan sudah jamak sejak era 1970-an. Pelawak Bagyo pernah tampil dalam lagu "Warung Tegal" bersama teman-temannya dalam kelompok Bagyo Cs, yaitu Darto Helm, Diran, dan Sol Saleh. Kemudian muncul kelompok Warkop DKI yang memang menjadikan lagu sebagai salah satu kekuatan banyolan mereka, terutama saat mereka tampil dalam film. Sebagian lagu Warkop berupa lagu-lagu kondang milik orang lain, seperti "Sukiyaki" yang dipopulerkan duet Blue Diamonds, yang oleh Kasino dinyanyikan sebagai "Nyanyian Kode". Kasino dengan Warkopnya juga membawakan "Andeca Andeci". Ia memainkan lirik berupa pantun sindiran atau cerita konyol. Pelawak generasi OVJ yang sangat terpengaruh oleh Warkop mengangkat kembali "Andeca-Andeci" dalam lawakan mereka di televisi dengan lirik yang mereka bikin sendiri. Lagu itu masuk ke dalam album Sule. Pengecualian berlaku untuk Bing Slamet. Karena selain pelawak, Bing Slamet (1927-1974) memang penyanyi beneran dan termasuk penyanyi serius. Setidaknya Bing adalah penyanyi kelas kontes nyanyi Bintang Radio, kontes nyanyi yang bergengsi. Bing dalam kapasitasnya sebagai penyanyi kebetulan memang menyanyikan lagu bergaya kocak seperti "Burung Nuri" dan "Nonton Bioskop". Lagu yang disebut belakangan itu digubah oleh Benyamin S, yang juga seorang komedian, aktor, dan sekaligus penyanyi. Pada Bing Slamet, konsumen bisa menikmati dua hal: suara penyanyi dan sentuhan humor. Sedangkan dalam kasus lagu-lagu Sule dan kawan-kawan, elemen humorlah yang dominan dan menjadi daya jual. Tetap sah sebagai hiburan.(BSW/XAR) Sumber Share this post Link to post Share on other sites