Aturan Berlaku Saldo Minimum Bank Mandiri-BRI-BNI, Ada yang Rp 1 Juta

[Parno Pemilik Lapak 0]

Uang tidak memiliki jenis kelamin. Demikian pula dalam pengelolaannya, prinsip-prinsip yang  mesti dianut seseorang sama, tak peduli dia itu perempuan atau laki-laki. Namun,  ada beberapa catatan kecil yang mesti dicamkan para perempuan.

 

Mungkin Anda pernah mendengar nasihat yang sering diberikan orang tua kepada anak gadis mereka, yang paling sering adalah  para gadis itu disuruh untuk menikahi laki-laki kaya karena akan lebih meringankan hidup mereka saat berumah tangga.

 

Akan tetapi, menurut penulis Nice Girls Don’ Get Rich: 75 Kesalahan Perempuan dalam Mengelola Uang, Louis P. Frankel, nasihat seperti ini sebenarnya adalah salah satu mitos tentang perempuan dalam hubungan mereka dengan uang dan cara pengelolaannya.

 

Berdasarkan catatan Frankel, kurang lebih separuh pernikahan yang didasarkan pada perhitungan kekayaan pasangan,  berakhir dengan perceraian. Jadi jelas, pernikahan dengan kalkulasi demikian tidak pernah menolong perempuan.

 

Frankel malah mencatat masih ada sejumlah mitos dan pesan lain yang tidak boleh didengarkan kaum perempuan. Termasuk mitos menyesatkan yang mengatakan bahwa perempuan itu tidak pandai dalam hal angka dan uang.

 

Begitu juga dengan pernyataan bahwa uang itu tidak dapat membeli kebahagiaan. Pernyataan itu biasanya berlanjut dengan pesan supaya Anda sebagai perempuan jangan menjadi seorang yang mata duitan, atau jangan jadi ‘cewek matre’ (baca: materialis).

 

Untuk kebohongan yang satu ini mari kita dengar nasihat Sophie Tucker: “Saya pernah kaya dan pernah miskin; percayalah, kaya itu lebih baik.”

 

***

 

Ulasan lebih lanjut tentang mitos perempuan dan uang ini bisa Anda baca pada Bisnis Indonesia Minggu edisi 2 September 2012. Untuk bisa membaca atau mengunduh artikel tersebut silahkan registrasi terlebih dahulu.

 

Selamat menikmati!

 

 

 

Sumber