Kemenhub Terapkan Pembatasan Penuh Angkutan Barang di Tol saat Nataru

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan para Menteri Kesehatan Asia Tenggara ke-30, yang berlangsung 3-7 September di Yogyakarta.

 

Pertemuan para menteri dan pakar kesehatan itu akan membahas isu-isu penting tentang kesehatan di kawasan Asia Tenggara. Forum tersebut juga sebagai ajang pertukaran pengalaman dan strategi nasional dari sisi politik, sosial, dan ekonomi.

 

Khanchit Limpakarnjanarat, WHO Representative to Indonesia, mengatakan kegiatan ini diikuti dengan Pertemuan Komite Regional (Regional Committe) Badan Kesehatan Dunia (WHO) kawasan Asia Tenggara.

 

Komite regional adalah kelompok yang beranggotakan negara-negara anggota WHO di kawasan tertentu, yaitu Asia Tenggara. Pertemuan ini setahun sekali untuk menilai kemajuan, dan penerapan berbagai resolusi pertemuan negara anggota WHO sedunia (World Health Assembly).

 

Negara yang akan ikut dalam pertemuan tersebut adalah Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Indonesia, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, Timor-Leste.  

 

Khanchit mengatakan beberapa isu yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut, a.l. tantangan eradikasi polio, kesiapsiagaan terhadap pandemi influenza, tahun intensifikasi imunisasi rutin, dan penguatan kebijakan terkait penyakit tidak menular, guna terciptanya generasi tua yang sehat.

 

Di bidang kesiapsiagaan terhadap pandemi influenda, katanya, WHO menyarankan terbentuknya simpanan (stockpile) internasional untuk vaksin, dan kesiapan untuk mendistribusikan vaksin saat terdapat potensi pandemi.

 

"Agar dapat menerapkan kerangka kesiapsiagaan pandemi influenza di tingkat nasional, negara-negara perlu terus berbagi virus influenza yang dianggap berpotensi pandemik kepada laboratorium rujukan WHO sesuai dengan pilihan mereka," kata Khanchit, di Jakarta, Jumat (31/8/2012).(api)

 

 

 

Sumber