Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Sistem BEI Eror Vs "Bangkrutnya" BUMI

Recommended Posts

FJrOx9QH72.jpgIlustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

KALANGAN pasar modal dikejutkan dengan dua kejadian besar di awal perdagangan pascalibur Lebaran. Pertama, erornya sistem perdagangan efek di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan kedua, kabar 'bangkrutnya' PT Bumi Resources Tbk (BUMI).Pada Senin 27 Agustus 2012, sistem perdagangan saham di BEI terganggu sejak perdagangan sesi pertama. Pelaku pasar baru dapat melakukan transaksi pada pukul 10.00 Jakarta Automatic Trading System (JATS) atau lebih lambat 30 menit dari waktu normal, 09.30 JATS.

 

Perdagangan sesi pertama pun ditutup pada pukul 11.30 JATS, lebih awal dibanding biasanya pada pukul 12.00 JATS. Pada perdagangan sesi kedua, gangguan belum teratasi. BEI akhirnya mempercepat penutupan perdagangan sesi kedua pada pukul 15.30 JATS atau maju 30 menit dibanding waktu normal pukul 16.00 JATS.

 

Terganggunya perdagangan di BEI menyebabkan nilai transaksi hanya mencapai Rp1,006 triliun, jauh di bawah nilai transaksi harian di saat normal yang biasanya mencapai Rp4 triliun-Rp5 triliun.

 

Di sisi lain, performa keuangan semester I-2012 PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sangat buruk dan solvabilitas sangat lemah.

 

Equity Analyst, Metal & Mining Sectors Panin Sekuritas Fajar Indra menuturkan, berdasarkan metode Altman score, terlihat bahwa koefisien Z BUMI sangat kecil yakni 0,0982 saja. Maka dapat disimpulkan bahwa BUMI saat ini berada dalam zona tidak aman atau menuju kebangkrutan finansial.

 

Lantas apa hubungan antara dua kejadian besar di pasar modal ini?

 

Kejadian erornya sistem perdagangan ini terjai pada Senin, 27 Agustus. Sementara, publikasi soal bangkrutnya BUMI baru muncul pada Selasa, 28 Agustus.

 

Tapi, selama beberapa waktu terakhir, harga saham andalan Grup Bakrie ini memang mengalami pelemahan. Sampai-sampai muncul tudingan erornya sistem lantaran permintaan dari 'bandar' yang akan membuang saham BUMI.

 

"Entah karena sebab petugas IT bursa Indonesia masih cuti, entah karena lupa menyalakan engine JATS atau entah karena ada bandar mau buang saham BUMI karena kinerja BUMI yang sangat buruk," cetus Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang.

 

Pada akhir sesi I perdagangan Kamis 30 Agustus 2012, harga saham BUMI berada di level Rp680. Sementara, pada 8 Agustus lalu, saham BUMI masih berada di harga Rp1.140 per saham. Tapi semakin melemah tiap hari. Pada 15 Agustus, saham ini sudah berada di bawah Rp1.000, yakni Rp960.

 

Artinya, jika dibandingkan dengan posisi harga tertinggi saham ini (8 Agustus), harga saham andalan milik Grup Bakrie ini turun 67,6 persen.

 

Tapi, pihak BEI pun membantah hal itu dengan tegas. Direktur Utama Ito Warsito menjelaskan, gangguan yang terjadi di sistem perdagangan hanyalah kesalahan teknis. Munculnya isu tersebut tidak dibenarkan oleh Ito.

 

"Tidak ada sama sekali hubungannya dengan itu, ini hanya terjadi karena kesalahan teknis saja," elak Ito. (wdi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...