Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Sejauh Mana Saham BUMI Bakal Anjlok?

Recommended Posts

eWsCAgqHE2.jpgLogo Bumi Resources. (Foto: Bumi Resources)

 

 

 

HARGA saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sudah melemah menembus level support krusialnya, Rp700 per saham. Sejauh mana harga saham andalan Grup Bakrie ini bakal melorot?"Seharusnya level Rp700 itu menjadi level krusial untuk pembalikan arah," kata pengamat pasar modal David Cornelis kepada Okezone, Kamis (30/8/2012).

 

Tapi kenyataannya, pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis 30 Agustus 2012, harga saham BUMI berada di level Rp680. Sementara, pada 8 Agustus lalu, saham BUMI masih berada di harga Rp1.140 per saham. Tapi semakin melemah tiap hari. Pada 15 Agustus, saham ini sudah berada di bawah Rp1.000, yakni Rp960.

 

Artinya, jika dibandingkan dengan posisi harga tertinggi saham ini (8 Agustus), harga saham andalan milik Grup Bakrie ini turun 67,6 persen.

 

David mengakui, isu soal 'bangkrutnya' BUMI memang menjadi sentimen negatif yang menghantam harga saham perusahaan tambang ini.

 

"Iya betul, malah sempat di bawah Rp680, yaitu Rp630, masih dalam tren bearish selama lebih dari satu semester (tepatnya tujuh bulan terakhir). Titik singgah sebelum bottom ada di sekira Rp510, namun akan kembali perlu re-check valuasi dalam periode yang lebih panjang lagi," jelas dia.

 

Performa keuangan semester I-2012 BUMI sangat buruk dan solvabilitas sangat lemah. Bahkan, berdasarkan metode Altman score, terlihat bahwa koefisien Z BUMI sangat kecil yakni 0,0982 saja. Maka dapat disimpulkan bahwa BUMI saat ini berada dalam zona tidak aman atau menuju kebangkrutan finansial.

 

Sejak keluarnya isu 'bangkrut' ini, harga saham BUMI terus melorot. Pada Senin 27 Agustus, harga saham BUMI ini ditutup melemah Rp50 ke Rp890. Lalu pada Selasa 28 Agustus kembali melemah Rp130 ke Rp760. Dan pada Rabu 29 Agustus, saham ini turun lagi Rp90 ke Rp670.

 

Selain itu, kata David, faktor yang menekan harga saham ini datang dari sisi internal, yakni struktur balance sheetnya serta faktor eksogen berupa pergerakan harga batu bara dunia yang memang sedang lesu.

 

Dia juga menjelaskan, siklus pola pergerakan saham BUMI secara tahunan hingga saat ini membentuk pola konsolidasi setelah krisis 2008.

 

Yakni dimulai di awal 2009, saham ini memang sempat naik ke harga tertinggi di sekira Rp3.475 di September 2009, lalu terkoreksi hingga Rp1.280 di Agustus 2010, setelah ini membentuk tren naik selama tiga kuartal hingga Rp3.650 di Mei 2011 lalu (ini melampaui Rp3.475 di September).

 

"Itu sebelum memulai tren bearish bervolatilitas dan meneruskan tren turun sejak Februari 2012 lalu hingga hari ini," jelas dia.

 

Dia menyebutkan, skenario terburuk pelemahan saham BUMI ini adalah terpuruk ke level Rp500. "Potensi ada (ke level Rp500), walaupun kecil, less likely, tidak sebesar kecenderungannnya saat menuju Rp700 kemarin," jelas dia. (wdi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...