Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BISNIS PROPERTI PALEMBANG: Pengembang papan atas mulai masuk

Recommended Posts

PALEMBANG: Sektor real estat dan perumahan di Palembang diperkirakan bakal marak dengan proyek properti kawasan dengan harga rumah di atas Rp500 juta, menyusul banyaknya pengembang papan atas nasional yang akan masuk.

 

Setelah Ciputra masuk ke Palembang, terdapat sejumlah pengembang papan atas nasional yang dalam proses persiapan masuk ke ibukota Sumatra Selatan untuk membidik proyek kota mandiri dengan total nilai investasi ditaksir lebih dari Rp2 triliun.

 

Ketua DPD Realestat Indonesia (REI) Sumsel Moerod mengatakan Grup Sinarmas dan Agung Podomoro merupakan dua diantara sejumlah pemain properti nasional asal Jakarta yang menjajaki masuk ke Palembang.

 

"Pertumbuhan ekonomi Sumsel dan pertumbuhan masyarakat kelas menengah atas di daerah ini menjadi harapan baru bagi pengembangan pasar properti. Kami senang makin banyak pengembang nasional yang ingin masuk ke Palembang," ujarnya menjawab Bisnis, hari ini.

 

Dia mengharapkan kehadiran pengembang besar yang sudah berpengalaman itu bisa membantu pengembangan perekonomian dan penataan kawasan permukiman di Palembang.

 

Hal itu, lanjutnya, sangat penting karena kebutuhan masyarakat bukan hanya soal rumah tapi kualitas lingkungan yang bisa diperbaiki melalui pengembangan proyek properti kawasan.

 

Menurut dia, pengembangan perumahan dan hunian di Palembang dan Sumsel memang sudah saatnya diarahkan pada konsep pengembangan hunian kawasan sehingga bisa menciptakan sistem hunian terpadu dan menyehatkan lingkungan.

 

Sejauh ini, tuturnya, perekonomian masyarakat Palembang cukup mampu untuk membeli rumah dengan harga berkisar Rp500 juta hingga Rp1 miliar yang akan dikembangkan dalam pola hunian kawasan tersebut.

 

Dia menilai pasar perumahan di Palembang diperkuat oleh permintaan dari masyarakat di 16 kabupaten dan kota di Sumsel yang membutuhkan hunian di ibukota provinsi untuk keperluan akomodasi pendidikan anak dan kegiatan bisnis mereka.

 

Di sisi lain, lanjut Moerod, DPD REI Sumsel terus mendorong muncul pengembang lokal untuk menggarap proyek perumahan rakyat atau perumaha kelas menengah ke bawah.

 

Saat ini tercatat 135 perusahaan pengembang yang menjadi anggota aktif di organisasi pengembang tertua di tanah air tersebut.

 

"Tiap tahun anggota kami terus bertambah dan kebanyakan memang bergerak untuk perumahan rakyat. Pengusaha lokal sebaiknya memang harus lebih banyak yang berpartisipasi untuk ikut mengambil kue pasar perumahan yang kini terus tumbuh."

 

Dalam hal ini, menurut dia, pengembang perumahan kelas menengah bawah bisa membidik pasar rumah di bawah Rp200 juta yang potensi pasarnya memang cukup besar untuk menyerap proyek yang dikembangkan pemain lokal. (Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...