Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

INFRASTRUKTUR MARITIM: 50% dana SAL masuk ke sektor maritim

Recommended Posts

JAKARTA: Pemerintah mengklaim terus memprioritaskan pembangunan infrastruktur maritim dengan alokasi anggaran yang besar, terbukti 50% dana Saldo Anggaran Lebih 2012 dialokasikan untuk wilayah pantai.  

 

Menteri Koordinasi Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan lebih dari 50% dana SAL 2012 dialokasikan untuk konektifitas di koridor lima dan koridor enam atau kawasan timur Indonesia. Antara lain, untuk pembangunan pelabuhan dan pengadaan kapal angkut.

 

“SAL sekitar Rp20 triliun sebagian besar untuk maritim, termasuk kapal dan pelabuhan,” ujarnya di sela acara Indonesia International Infrastucture Conference and Exhibition di Jakarta, Selasa(28/8/2012).

 

Pembangunan infrastruktur maritim diyakini bisa menurunkan tingginya beban logistik yang sebelumnya 14,08% menjadi 10% dari biaya produksi. dengan menurunnya biaya logistik, pemerintah tentu dapat mengendalikan inflasi khususnya dari wilayah Indonesia Timur.

 

Selain itu, dia menambahkan pembangunan infrastruktur maritim juga bisa mengurangi defisit neraca jasa yang menyebabkan rentannya transaksi berjalan.

 

“Logistik kita terlalu banyak bergantung kepada asing, ini tidak boleh terjadi lagi. Maka yang disebut dengan asas cabotage harus berjalan dengan baik,” katanya.

 

 

Pemerintah juga mengaku akan menganggarkan dana infrastruktur lebih besar untuk pembangunan wilayah pantai pada 2013.

 

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pemerintah menganggarkan dana SAL 2012 sebesar Rp20,56 triliun. Dana dialokasikan untuk infrastruktur Indonesia Timur sebesar Rp9,49 triliun dan konektifitas domestik senilai Rp4,29 triliun.

 

Selain itu, untuk ketahanan pangan Rp1,77 triliun, program klaster IV Rp1,45 triliun, mitigasi bencana Rp960 triliun, dan infrastruktur daerah tertinggal Rp200 miliar. Sisanya, konversi energi Rp30 triliun, kebutuhan Polri Rp2 triliun, dan pembangunan gedung LIPI Rp100 miliar.

 

Dalam pidato pembukaan IIICE 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sebagai negara kepulauan, Indonesia harus lebih banyak membangun infrastruktur maritim.

 

Menurut dia, jenis infrastruktur maritim tidakk hanya membutuhkan pendanaan yang sangat  besar, tetapi juga teknologi dan keahlian yang tinggi.

 

Adapun, strategi pembangunan infrastruktur maritim di tujukan pada dua titik pengembangan, yakni pusat pelabuhan internasional di Kuala Tanjung di Sumatera untuk bagian Barat Indonesia. Kedua, pusat pelabuhan internasional di Bitung di Sulawesi untuk bagian Timur Indonesia.

 

Menurut dia, wilayah pantai di Indonesia akan dapat terhubung melalui infrastruktur maritim. Tanpa pembangunan maritim yang baik, industri di kawasan lepas pantau akan sulit berkembang.(Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...