Video: Ada Danantara Effect, Saham Ini Bisa Jadi Perhatian di 2026

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta mengaku masih kekurangan jumlah petugas pemadam kebakaran sebanyak lebih dari 1.000 personil.

 

Kepala Damkar dan PB DKI Jakarta Paimin Napitupulu mengatakan saat melakukan pembukaan Diklat Teknis Substanti Damkar dan PB DKI Jakarta, Senin (27/8), jumlah petugas pemadam saat ini adalah 3.200 orang, sementara kebutuhan mencapai 6.000 orang.

 

"Kebutuhan tersebut tidak bisa langsung dipenuhi dalam satu tahun mendatang. Kita akan rekrut secara bertahap dulu, misalnya tahun depan kalau bisa ada 1.000 orang petugas lagi di lapangan," papar Paimin.

 

Jumlah petugas saat ini, sambungnya, dengan beban kerja yang ada memiliki jam kerja yang yang sangat tinggi. Untuk memenuhi tanggung jawab secara maksimal, setidaknya dibutuhkan lagi tambahan petugas sekitar 1.000 orang.

 

Dengan Diklat Teknis Substantif yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya ini, Paimin mengatakan setiap petugas diharapkan dapat memenuhi pengetahuan dan keterampilan teknis untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja di lapangan. Diklat tersebut diikuti oleh 613 orang dari berbagai tingkatan. Jenis pelatihannya diperkirakan membutuhkan waktu paling lama sekitar 3 bulan.

 

Dia menyebutkan meskipun ada kendala pada kurangnya jumlah petugas pemadam kebakaran, langkah lain yang cukup efektif diterapkan adalah melalui pelatihan bagi masyarakat untuk tanggap pada musibah tersebut melalui pembentukan barisan relawan kebakaran (balakar).

 

Untuk wilayah rawan kebakaran, kata Paimin, sudah disediakan motor pompa air yang akan dioperasikan oleh masyarakat langsung. Motor dengan kapasitas 200-an liter air tersebut, setidaknya dapat menjadi langkah pertama sebagai penanggulangan kebakaran di tingkat warga.   

 

"Saat ini jumlah motor baru 110 unit. Jadi baru bisa dioperasikan di titik-titik rawan kebakaran seperti di Tambora, Penjaringan, Tanah Tinggi, Cakung, dan Pasar Minggu. Nantinya akan terus kami usulkan untuk ditambah lagi jumlahnya," ujarnya.

 

Sementara jumlah peralatan termasuk mobil pemadan kebakaran ukuran medium dan ukuran besar, bila ditotal saat ini berjumlah sekitar 600-an buah. Besaran anggaran untuk pemenuhan kebutuhan Damkar dan PB, urai Paimin, berada pada kisaran Rp7 miliar setiap tahunnya.

 

Dengan total 267 kelurahan di DKI Jakarta, dikatakan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, ke depannya akan tambah lagi jumlahnya, sehingga motor pemadam kebakaran akan ada di setiap kelurahan. Fauzi menjanjikan akan terus melakukan penambahan, modernisasi, juga rehabilitasi pada setiap peralatan yang ada saat ini untuk menjamin kualitas aset dari Damkar dan PB.

 

Selain pentingnya kualitas peralatan, Dia menekankan agar diperhatikan pula kualitas SDM yang ada. Melalui pelatihan peningkatan keterampilan, perlu juga dibangun jaringan dengan balakar-balakar di seluruh kawasan Ibu Kota.  

 

"Petugas harus bisa merespon setiap bencana yang ada. Siap menghadapi setiap kondisi cuaca. Skill, disiplin, kesiapan mental dan spirit yang baik, agar dapat terus dilatih secara rutin," kata Fauzi.

 

Damkar dan PB mencatat ada 56 titik wilayah rawan kebakaran, dengan 35 di antaranya menjadi daerah super rawan di seluruh wilayah Ibu Kota yang membutuhkan pengawasan ekstra. Sepanjang tahun 2012 ini sudah terjadi 649 kebakaran yang menelan kerugian mencapai Rp195,9 miliar. Selama bulan puasa sendiri terjadi 139 kebakaran.

 

Jumlah rumah yang terbakar meliputi 2.819 unit, 526 bangunan umum dan perdagangan, 15 bangunan industri, 15 kendaraan, dan 140 lain-lain, dengan cakupan luas area 324.166 meter persegi. Kebakaran ini menimpa 4.445 KK dengan jumlah 15.865 jiwa.

 

Kebakaran paling banyak terjadi di Jakarta Timur dengan total 170 kejadian, Jakarta Barat (141 kejadian), Jakarta Utara (126 kejadian), Jakarta Selatan (124 kejadian), dan Jakarta Pusat (88 kejadian). Sementara hampir 70% penyebab kebakaran terjadi disebabkan masalah listrik, 64 kejadian berhubungan dengan kompor, 27 kejadian disebabkan rokok, dan 125 disebabkan lain-lain. (faa)

 

 

 

Sumber