Kemendag Prioritaskan Pasokan Pangan di Daerah Bencana

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan ini diprediksi masih berada dalam masa konsolidasi.

 

Analis Indosurya Asset Management Reza Priyambada menilai secara teknikal indeks memiliki potensi untuk pergerakan naik. Namun, data stochastic mulai menunjukkan potensi penurunan dari atas area overbought.

 

"Meski secara teknikal rawan terjadinya pelemahan,  tetapi bila didukung dengan adanya sentimen positif yang ada maka posisi tersebut akan tetap terjaga. Apalagi, IHSG juga masih banyak ruang untuk melanjutkan kenaikan mendekati batas atas dari bollinger band," jelasnya.  

 

Perkembangan seputar penyelesaian krisis Eropa diharapkan dapat menjadi sentimen positif. Dukungan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande terhadap reformasi keuangan yang dilakukan Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras akan direspon positif oleh pelaku pasar. 

 

"Sepertinya Yunani dimungkinkan mendapatkan bailout berikutnya, meskipun Hollande dan Merkel masih menunggu penilaian Troika atas kemajuan yang dicapai Yunani," lanjut Reza. 

 

Angka support resistance indeks sepekan akan berada di rentang 4093-4110 dan 4177-4208. Sementara itu, Reza merekomendasikan saham MAPI, LPKR, MYOR, INDF, LSIP, MNCN, dan PGAS untuk dicermati. 

 

Bursa saham Amerika Serikat, pada Sabtu pagi WIB, ditutup positif kecuali pada bursa saham Brasil, Chile, Kolumbia, dan Panama. Pergerakan dipicu kembali adanya harapan akan stimulus yang akan dikucurkan setelah Gubernur The Fed, Ben Bernanke, mengatakan ada ruang untuk bertindak lebih lanjut. 

 

Analis PT Sinarmas Sekuritas James Wahjudi memprediksi indeks pada Senin (27/08) masih akan bergerak mixed dengan kisaran support-resistance di rentang 4110-4190. Dia merekomendasikan saham INDF, MYOR, ICBP, dan HRUM untuk dicermati dalam day trading.

 

Hasil pertemuan Jerman, Prancis, dan Yunani untuk membahas program dana talangan kedua Yunani akan memberi sentimen terhadap pergerakan saham. "Selain itu ada juga sentimen tambahan dari rilis data durable goods orders di Amerika Serikat bulan Juli," katanya, Jumat (24/8). (msb)

 

 

 

Sumber