Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Usai Lebaran, Penjualan Batik Solo Melesat 2x Lipat

Recommended Posts

b5fMGcl3il.jpgPembatik Tulis di Solo. (Foto: Bramantyo/Okezone)

 

 

 

SOLO - Usai Lebaran, dalam seminggu ini sejumlah pusat penjualan batik di kota Solo, Jawa Tengah  seperti Pasar Klewer, Pusat Grosir Solo (PGS), Beteng Trade Center, Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman,  dipadati pengunjung, terutama pengunjung dari luar kota.Bambang, pemilik toko batik di kawasan Kampung Laweyan Solo mengatakan bahwa mulai sejak H+1 Lebaran hingga seminggu ini jumlah pengunjung mengalami peningkatan hingga tiga sampai empat kali lipat.

 

"Sebagian besar mereka datang dari luar kota. Sekarang lihat saja, masih padat. Bahkan tidak hanya di toko saya, tetapi di toko-toko lain di Kampung Batik Laweyan ini juga berjubel,” ujarnya, Minggu (26/8/2012).

 

Hal senada juga dikemukakan Gunawan, pedagang batik di Kampung Batik Kauman Solo. Gunawan mengatakan bahwa hamper semua jenis model batik diminati pengunjung. Baik yang berupa blus, baju pria, daster, kaos, kain dan sebagainya.

 

"Soal harga, umumnya tidak ambil pusing. Bagi mereka, pulang bawa batik. Mungkin ingin menunjukkan bahwa mereka telah sampai di Solo," ujarnya.

 

Gunawan mengatakan bahwa seperti halnya blus, harganya mulai dari Rp75 ribu hingga Rp1 juta per potong, bahkan ada yang lebih mahal lagi. Begitu pula, baju pria, dari harga Rp40 ribu hingga Rp500 ribu per potong.

 

"Kisaran harganya hampir semua busana seperti blus, longdres dan baju ada yang hanya Rp50 ribu tetapi ada pula yang sampai Rp1 juta lebih. Semua laku," ujarnya sambil tertawa terkekeh-kekeh.

 

Sementara di Pasar Klewer Solo, menurut Indri, salah seorang pedagang batik, dalam seminggu ini memang terjadi peningkatan penjualan batik sekira dua kali lipat. Harga yang dicari berkisar dari Rp25 ribu hingga Rp200 ribu per potong.

 

"Umumnya mereka pendatang dari luar kota yang berlibur atau mudik Lebaran. Mungkin mumpung di Solo, mereka menyempatkan cari batik," ungkapnya.

 

Demikian halnya Sahil, pedagang batik di Pusat Grosir Solo mengaku bahwa dalam seminggu ini, dirinya minimal bisa meraup untung minimal Rp2 juta per hari dari hasil jualan batiknya.

 

Suasana pusat-pusat batik di Solo dalam seminggu ini padat dikunjungi pendatang dari luar kota Solo. Mereka datang tidak hanya untuk dipakai sendiri, tetapi juga untuk oleh-oleh. Bahkan di Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman pengunjung tidak hanya sekedar membeli tetapi juga bisa menyaksikan bagaimana membatik tulis. (ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...