Cara menghubungi CS dana cepat

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Lembaga konsultan internasional Frost & Sullivan memperkirakan total penjualan kendaraan di Indonesia naik 8,7% CAGR (2011-2018) mencapai 1,6 juta unit pada 2018, didorong oleh stabilnya pertumbuhan ekonomi, sentimen positif konsumen, rendahnya tingkat bunga serta diluncurkannya model dan varian baru oleh produsen-produsen otomotif.

 

Eugene van de Weerd, Country Director, Frost & Sullivan – Indonesia, optimistis terhadap sektor otomotif Indonesia. Dia mengungkapkan pemerintah Indonesia telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 6% dalam beberapa tahun mendatang - yang akan mempengaruhi pertumbuhan semua sektor industri utama dan juga pasar konsumen.

 

“Mengacu pada analisa Frost & Sullivan, kita yakin pertumbuhan ekonomi akan mendorong daya beli pasar, terutama dari kalangan menengah bawah dan kalangan menengah, yang berdampak pada tingginya penjualan kendaraan dengan harga yang terjangkau,” kata Eugene dalam keterangan persnya.

 

Menurutnya, 2011 merupakan tahun bumper bagi pasar otomotif Indonesia seiring dengan naiknya total volume industri sebesar 16.9% y-o-y mencapai 894.164 unit yang kemudian menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar di ASEAN, kendati terjadi perlambatan ekonomi global dan serangkaian bencana alam di Jepang dan Thailand.

 

Ekspor otomotif Indonesia, tutur Eugene, bernilai US$203,5 miliar pada 2011, terutama ke negara-negara Asia lainnya. Impor kendaraan utuh naik (Completely built-up - CBU) Indonesia juga naik 25,8% mencapai 107.932 unit tahun lalu.

 

Segmen kelas menengah Indonesia yang tengah tumbuh, lanjutnya, telah meningkatkan permintaan terhadap kendaraan dengan harga terjangkau, yang berkisar antara Rp150 juta-Rp200 juta (US$15,870-US$ 21,160).

 

“Permintaan terhadap mobil premium juga mengalami kenaikan dari kelas menengah atas dipicu oleh meningkatnya daya beli,” katanya.

 

Eugene mengungkapkan MPV merupakan segmen yang paling diminati saat ini, dengan 5 mobil dengan penjualan terbaik dari segmen tersebut. Mobil kompak, terutama tipe hatchback juga populer diantara kaum muda yang memiliki mobilitas tinggi.

 

Vijayendra Rao, Research Manager – Automotive Practice, Asia Pacific, Frost & Sullivan memproyeksikan produksi kendaraan di Indonesia tumbuh 9,4% CAGR selama 2011-2018 mencapai 1,57 juta pada 2018.

 

“Produksi kendaraan penumpang diperkirakan akan melebihi 70% pada beberapa tahun mendatang seiring dengan meningkatnya daya beli konsumen dan minat terhadap kendaraan pribadi serta perubahan tren di kalangan OEM yang cenderung meningkatkan produksi kendaraan penumpang dibandingkan kendaraan komersial,” kata Rao.

 

Indonesia, lanjut Rao, kemungkinan besar akan menjadi pusat produksi untuk kendaraan murah dan ramah lingkungan di masa mendatang. Indonesia juga akan menjadi pusat produksi otomotif di kawasan ASEAN berkat meningkatnya kapasitas produksi produsen mobil sebagai upaya menghadapi tingginya permintaan internasional. (17/Bsi)

 

 

 

Sumber