Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

SKANDAL PERTAMBANGAN: Di balik gemerlap timah Pulau Bangka

Recommended Posts

29 Mei, di dasar lubang sebuah tambang timah di Pulau Bangka, Indonesia, dinding setinggi lebih dari 5 meter tiba-tiba runtuh, menghantam ayah dua anak berumur 40 tahun.

 

Namanya Rosnan. Reruntuhan tanah menghancurkan kakinya, sesuatu yang tajam menusuk ke dalam paha kanannya, dan mengubur tubuhnya dari pinggang ke bawah.

 

Rekannya, panik tapi tak terluka, bergegas keluar dari lubang dan berteriak minta tolong. Sekitar 20 penambang lain bergegas masuk menggali dengan tangan kosong, mengeluarkan Rosnan.

 

"Dia terus mengulangi, 'Tolong, tolong bantu saya,'" kenang anak Rosnan, Dian Chandra, 20, yang naik di bagian belakang mobil dengan ayahnya ke rumah sakit terdekat.

 

Rosnan kehilangan terlalu banyak darah. "Saya tidak bisa menemukan denyut nadi," kata dr. Mario, di ruang gawat darurat tempatnya bertugas, seperti dikutip dalam laporan Bloomberg. Dr. Mario menyatakan Rosnan tewas di sekitar pukul 3 sore.

 

Kembali ke tambang, seseorang menancapkan dahan pohon ke atas lubang yang terkubur tanah dekat tempat di mana Rosnan jatuh.

 

Ini adalah pemandangan yang terlalu sering terjadi di tambang Bangka, di mana Rosnan adalah yang pertama dari enam orang tewas ketika dalam pekerjaan selama satu minggu.

 

Para korban lainnya tidak berhasil dibawa ke rumah sakit. Semua, termasuk seorang anak berumur 15 tahun, terkubur hidup-hidup.

 

Tiga hari setelah kematian Rosnan, dan setelah mengikuti salat Jumat di masjid setempat, keluarga dan rekan-rekannya berkumpul untuk berdoa di rumah saudaranya.

 

Mereka duduk di lantai tanah, berbagi nasi, mie, dan sup ikan. Kakak Rosnan, Rani (57 tahun), ingat bahwa Rosnan hanya memiliki sedikit pilihan di luar lubang tambang. "Kami harus hidup," katanya. "Kami butuh uang."

 

Kepala desa setempat mengatakan daerah di mana Rosnan bekerja adalah tambang ilegal, dan tempatnya itu akan diisi ulang dan diambil bijihnya.

 

Namun, bahkan selagi keluarga Rosnan yang sedang berkabung, tiga remaja laki-laki, kuyup oleh hujan, mengeduk bijih timah di bagian bawah lubang yang sama, tepat di dekat tanda dahan pohon.

 

Dua remaja itu mengatakan mereka baru 15 tahun, dan yang ketiga 16 tahun. Mereka bertelanjang kaki dengan celana pendek selutut saat mereka menggali bagian yang curam.

 

Mereka merupakan bagian dari sekitar selusin penambang yang bekerja di tempat itu. Mereka tahu tentang kematian Rosnan, dan terus menggali.

 

Rosnan bekerja di antara ribuan orang Indonesia yang memegang kapak dan ember setiap hari di Pulau Bangka, menggali timah yang menjadi solder yang mengikat komponen dalam komputer tablet, smartphone, dan barang elektronik lainnya di dunia.

 

Polisi menunjukkan angka penambang yang tewas dalam kecelakaan Bangka yang mirip dengan Rosnan mencapai rata-rata satu orang per pekan selama tahun lalu, lebih dari dua kali lipat dibandingkan tingkat kecelakaan pada 2010.

 

Ada alasan kuat untuk percaya kejadian itu akan semakin parah. Pada akhir Juli, lima penambang Bangka tewas di bawah timbunan tanah longsor yang lain.

 

Penghasil terbesar

Dalam beberapa tahun terakhir sekitar sepertiga dari semua timah yang ditambang di dunia berasal dari Bangka, saudara pulau Belitung yang terletak di bagian timur, dan dari bawah laut di lepas pantai.

 

Karena hampir setengah dari timah semua berubah menjadi solder untuk industri elektronik, kekuatan yang dominan di pasar timah global saat ini adalah pada tablet dan smartphone yang dibeli oleh konsumen di AS dan di tempat lain.

 

Jejak dari tambang yang berbahaya ini ada pada nama-nama terkemuka dalam elektronik, termasuk Foxconn Technology Group, produsen terbesar untuk Apple dan lain-lain, itu sudah jelas.

 

Shenmao Technology dan Chernan Metal Industrial--dua pembuat solder terbesar Asia yang memasok untuk Foxconn--mengatakan mereka membeli 100% timahnya dari Indonesia.

 

Shenmao memperkirakan mereka adalah pemasok dominan solder ke China, tempat lahir manufaktur elektronik, dan menyumbang 16% dari pasar global. Adapun Chernan mengatakan klien lainnya telah termasuk Sony, Panasonic, Samsung Electronics, dan LG Electronics.

 

Beberapa pembuat solder lainnya menolak untuk membahas sumber timah mereka. Tapi produk mereka yang sangat penting untuk elektronik adalah timah sebagai logam yang paling umum digunakan oleh pemasok Apple.

 

Menurut data Apple yang disampaikan ke publik awal tahun ini, 179 pemasok untuk perusahaan, pembuat iPad dan iPhone, yang dirakit oleh Foxconn, menggunakan timah dalam komponen untuk Apple. (Bloomberg/Mtb/Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...