13 Jalan Nasional di Aceh Masih Terputus Imbas Banjir dan Longsor

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam waktu dekat akan menyempurnakan regulasi dalam revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) tentang waralaba. Adapun Permendag tersebut dengan No.31/M-DAG/PER/X/2008."Dalam dua atau tiga hari (Kemendag) akan merevisi Permendag, antara lain terkait perizinin, dan pemberian logo," jelas Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Gunaryo, di Kantor Kemendag, Jumat (24/8/2012).

 

Gunaryo menjelaskan, revisi tersebut antara lain, terkait dengan perizinan yang tertuang dalam Permendag. Dalam pertauran tersebut, memparkan jika ada waralaba domestik yang berminat untuk membuka waralaba, maka bisa didaftarkan di kabupaten kota.

 

Namun, setelah di evaluasi langsung, kabupaten kota sepertinya belum dapat merespon dengan baik. "Yang mau buka waralaba malah diberikan surat izin usaha, kan tidak nyambung," tambah dia.

 

Sementara untuk poin kedua, Kemendag akan mengedepankan adanya identitas. Menurutnya, jika gerai atau outlet akan difranchisekan, maka harus diberikan logo waralaba. "Dengan adanya logo kita dapat melihat, ini gerai waralaba atau bukan," kata dia.

 

Sedangkan untuk poin ketiga, yaitu adanya kewajiban menggunakan konten lokal. Menurutnya, dengan mengutamakan barang dalam negeri, maka minimal 80 persen produk menggunakan produksi dalam negeri.

 

Menurut Gunaryo, izin harus disesuaikan dengan formatnya, jika memang mengusung konsep restoran maka memakai izin restoran, namun jika waralaba tersebut bentuknya retail, maka harus menggunakan izin retail.

 

Selain itu, Kemendag sedang merampungkan Permendag untuk mencegah dominasi alias monopoli perusahaan, agar tidak ada usaha lain yang tidak berkembang.

"Kita tidak membenarkan suatu usaha tidak boleh berkembang. Tapi bukan berarti tidak ada batasannya," tukas dia.. (mrt)

 

 

 

Sumber