Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

10.000 MW: Pemenang Tahap I, tak pegang Tahap II

Recommended Posts

JAKARTA: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan kontraktor yang menang dalam 10.000 MW tahap pertama tidak akan memegang program percepatan 10.000 MW tahap kedua.

 

 

Jarman, Dirjen Kelistrikkan Kementerian ESDM mengatakan banyak yang harus dijadikan pengalaman agar kesalahan dalam program percepatan 10.000 MW tahap pertama tidak terulang kembali dalam 10.000 MW tahap kedua. Seperti diketahui, seluruh kontraktor yang menang tender dalam program percepatan 10.000 MW tahap pertama berasal dari China.

 

 

“Rasanya, tidak akan ada kontraktor 10.000 MW tahap pertama dalam program 10.000 MW tahap kedua,” jelas Jarman, Kamis (23/8/2012). Namun sebenarnya, pihaknya tidak melihat bahwa kontraktor tersebut berasal dari China atau bukan. Pasalnya, yang tahap kedua sebagian besar proyek PLTP dan PLTA. “Jadi kemungkinan besar semua kontraktornya beda,” ujarnya.

 

 

Namun, penyelesaian proyek 10.000 MW tahap pertama tidak sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Jarman, per Juli 2012, proyek 10.000 MW tahap pertama baru masuk 45 %.

 

Untuk itu, akhir tahun ini, ditargetkan dapat commercial on date (COD) sebesar 6.000 MW atau 60 %. Untuk 2013, ditargetkan seluruhnya akan dikonstruksikan, sehingga pada 2014 listrik proyek 10.000 MW tahap pertama sudah masuk semua.

 

 

Agar persoalan pada tahap pertama tidak terulang kembali pada proyek 10.000 MW tahap kedua, maka harus dilakukan antisipasi dengan mengatur kembali manajemen lapangan, mulai dari cara penanganannya maupun cara pembayarannya. “Jadi nantinya, barang baru dikirim jika lapangan sudah siap,” tuturnya.

 

 

Selain itu, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) juga harus melakukan perubahan term of payment untuk mengantisipasi kedatangan barang yang lebih awal dan akan dilakukan mitigasi pengendalian konstruksi sehingga barang diizinkan datang bila kondisi lapangan telah siap untuk menerima pemasangan barang yang didatangkan.

 

 

Sebelumnya seperti diberitakan Bisnis, PLN mengaku sudah melakukan persiapan yang matang dalam menggelar tender pembangkit dalam proyek 10.000 MW tahap kedua, agar kesalahan-kesalahan saat 10.000 MW tahap pertama tidak terjadi lagi.

 

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengakui saat menggelar tender pembangkit dalam 10.000 MW tahap pertama, PLN terlalu terburu-buru.

 

 

“Yang tahap kedua tendernya jauh lebih baik dibandingkan dengan tahap pertama. Dulu itu tendernya agak tergesa-gesa. Kalau sekarang, kita gunakan waktu yang cukup, yang standar, mulai dari persiapan tender, pelaksanaan tender, sampai penandatangan kontrak itu kita gunakan waktu yang standar yang tidak tergesa-gesa,” ujarnya.

 

 

Adapun tender dalam 10.000 MW tahap kedua ini diikuti oleh banyak negara, tidak hanya dari China. (msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...