CARA HAPUS DATA AKUN SFE - Pinjaman Online

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

NEW YORK - Harga minyak mentah kembali menguat lantaran The Federal Reserve dikabarkan akan memberikan stimulus fiskal. Selain itu, penurunan tajam persediaan minyak mentah AS juga menambah kekhawatiran para investor.Brent dan minyak berjangka Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI), menguat di menit akhir perdagangan, lantaran adanya harapan dari pertemuan bank sentral AS, kemungkinan akan mengambil langkah lain stimulus moneter.

 

Di sisi lain, Administrasi Informasi Energi (EIA), melaporkan persediaan minyak mentah AS turun 5,41 juta barel pekan lalu. Penurunan ini jauh lebih banyak ketimbang prediksi para analis di angka 400.000 barel. Laporan EIA sejalan dengan laporan American Petroleum Institute yang juga melaporkan penurunan minyak mentah 6 juta barel.

 

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober naik 27 sen menjadi USD114,91 per barel, setelah sempat turun ke USD113,53 per barel. Brent sempat mencapai level tertinggi USD115,27 per barel, sedikit lebih rendah ketimbang level tertinggi minggu ini USD115,58 per barel.

 

Selain itu, maintenance pada kilang di Laut Utara, dan ketegangan di Timur Tengah membantu Brent pulih dari level terendah USD88,49 per barel, yang diperdagangkan pada 22 Juni. Adapun level tertinggi Brent berada pada USD128,40 per barel pada 1 Maret.

 

Minyak mentah AS, WTI untuk pengiriman Oktober, naik 42 sen dan menetap di USD97,26 per barel, di atas rata-rata 200 hari perdagangan USD96,74 per barel dan penyelesaian level tertinggi sejak 7 Mei. Minyak mentah AS mencapai USD97,54 per barel selama sesi.

 

Total volume perdagangan minyak mentah masih lesu pada musim panas ini, dengan omset Brent dan minyak mentah AS kurang dari setengah juta lot, jauh di bawah rata-rata 30-hari perdagangan. (mrt)

 

 

 

Sumber