KAI Turunkan Kereta Tambahan saat Libur Nataru, Ini Daftarnya

[Karim Pemilik Lapak 0]

Yokohama, KompasOtomotif - Nissan Motor Co. (NMC) mencangkokkan teknologi regeneverative braking energy (RB) pada Serena yang hanya dijual di Jepang.Teknologi ini sebelumnya digunakan pada mobil hibrida dan beberapa merek premium untuk model tertentu. Pada Serena, energi yang dihasilkan dari RB digunakan untuk mengoperasikan AC, audio dan lampu. Listrik dari RB disimpan pada  baterai tambahan jenis konvensional yang masih menggunakan timah hitam dan elektrolit asam.

 

RB dikombinasikan dengan sistem start-stop untuk meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar, khususnya untuk lalu lintas dalam kota yang makin macet. 

 

Nissan menyebut RB dan start-stop itu dengan S-Hybrid. S merupakan kependekan dari "smart" dan "simple" yang berarti pintar dan simpel. Dengan tambahan ini, konsumsi bahan bakar Serena lebih irit 10 persen, sedangkan tambahan sekitar dari 1.910 dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 18,3 juta. Bila menggunakan hibrida penuh, biayanya diperkirakan  mencapai minimal 6.370 dolar AS atau Rp 61,1 juta.

 

Versi Lain

Mazda juga telah mengembangkan teknologi serupa bernama i-ELOOP. Model pertama yang menggunakan, Mazda6, mulai dijual di AS awal tahun depan. Cara yang ditempuh kali ini berbeda karena memakai kapasitor untuk menyimpan enerrgi listrik hasil dari pengereman dan kemudian digunakan untuk mengoperasikan AC, audio dan sejumlah komponen kelistrikan lain yang ada mobil.

 

Suzuki Motor Corp juga bakal menanamkan generasi baru Wagon R dengan teknologi RB. Mobil kota yang rencananya bergulir bulan depan di Jepang ini menggunakan baterai lithium-ion untuk menyimpan listrik.

 

 

 

Sumber