Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Keruk Rezeki dari Bisnis Tukar Uang Receh

Recommended Posts

TgXLyMSk4x.jpgIlustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

MENJELANG hari kemenangan saat Hari Raya Idul Fitri, berbagai cara dilakukan berbagai masyarakat untuk mengeruk rezeki di hari nan suci ini.Banyak terlihat pedagang dadakan yang menjajakan berbagai makanan seperti makanan tajil yaitu kolak, sampai menjual berbagai minuman dingin yang tentunya menggugah selera. Namun di samping itu ada juga beberapa cara yang dilakukan oleh berbagai masyarakat agar dapat meraih rejeki ketika Ramadan kemarin.

 

Salah satunya yakni dengan menjual uang recehan. Mengapa uang receh? Karena sesuai tradisi Lebaran, yang membagikan angpau menjadi jadwal wajib. Tentunya, hal tersebut ditunggu oleh adik-adik yang umumnya masih kecil. Adalah Tampubolon yang menjelang Lebaran mencoba peruntungannya dengan cara menjual uang recehan.

 

Ketika panas menyengat di Lapangan Monas, wanita berusia 64 tahun ini ikut antre dengan warga lainnya untuk menukarkan uang. Fisiknya yang sudah tua, tak urung membuat dirinya ikut mengantre untuk menukarkan uang receh yang kemudian dijual lagi kepada warga lainnya.

 

"Iya saya tukar untuk dijual lagi nantinya," ungkapnya kepada Okezone, seraya membereskan uang receh hasil tukarannya di Lapangan Monas beberapa waktu lalu.

 

Ibu satu anak ini pun tidak berniat mengambil untung banyak dalam menjual kembali uang receh tersebut. Dia mengaku hanya mengambil untung sebesar Rp10 ribu per 100 lembar uang nominal yang diperjualbelikannya.

 

"Saya tidak ngambil untung banyak-banyak lah. Paling Rp10 ribu. Misalnya Rp1 juta, saya tambahin Rp10 ribu. Tapi ya kalau itu kesepakatan sama pembelinya saja nanti," ungkap nenek satu cucu tersebut.

 

Dirinya menuturkan sudah melakukan hal semacam ini selama empat tahun berturut-turut. Yakni sejak suaminya meninggal dunia. Sehari-hari, wanita yang berasal dari Medan ini memiliki pekerjaan menjadi tukang cuci. Namun dalam momentum setahun sekali tersebut, dirinya mencari untung dengan menjual uang receh.

 

Tampubolon menjual uang recehnya di stasiun Tanjung Priok, yang notabene dekat dengan rumahnya. Dirinya juga memeberikan informasi bahwa di seluruh stasiun dis eluruh Jakarta dan juga pasar tradisional banyak orang semacam dirinya yang juga menjajakan uang recehan tersebut.

 

"Kamu datang saja ke seluruh terminal dan pasar. Pasti banyak kok yang jual," tuturnya singkat.

 

Saat ditanya mengapa dirinya hanya mengambil untuk sedikit, dirinya hanya menjawab dengan sederhana, asal bisa tercukupi membeli beras bagi dirinya dan sekeluarga. Ini pun sudah membuatnya senang.

 

"Asal bisa beli beras dan sehat saja saya sudah cukup senang," ungkapnya, lengkap dengan logat khas Batak yang mengalun dari bibirnya.

 

Di sisi lain, dia mengaku memilih untuk tidak pulang kampung dalam liburan Lebaran kali ini. Dirinya, anak, menantu, serta cucunya memilih tetap untuk tinggal di Ibu Kota pada liburan kali ini.

 

"Ah ngapain pulang, ongkosnya mahal. Di sini saja, enggak ke mana-mana," tutupnya. (wdi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...