Video: Ada Danantara Effect, Saham Ini Bisa Jadi Perhatian di 2026

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Jasa penukaran uang memang menjadi bisnis yang menjanjikan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kendati tak meraup banyak keuntungan, banyak orang setia dengan bisnis ini dan menganggapnya menjadi bisnis musiman yang dapat meraup rezeki.Namun lain halnya dengan apa yang dialami M Fadil. Seorang pegawai kantor notaris di bilangan Jakarta ini mengaku kapok menukarkan uangnya di jasa penukaran uang. Fadil mengatakan, jasa penukaran uang di terminal mematok uang jasa sebesar Rp20 ribu per penukaran Rp100 ribu.

 

"Saya kapok memakai jasa mereka, karena sering juga uang penukarannya tidak penuh. Biasanya kalau kita tukar di terminal, kita buru-buru sehingga tidak sempat menghitung uangnya secara teliti. Daripada kecewa, lebih baik saya tukar di bank," ungkap Fadil kepada Okezone, di Jakarta.

 

Kendati demikian, Fadil mengaku pada Lebaran kali ini dirinya menukarkan uang sebesar Rp3 juta menjadi pecahan Rp2.000 dan Rp1.000.

 

Uang tersebut pun nanti akan dibagi-bagikannya kepada kerabat dan teman sekampung saat dirinya mudik Lebaran ke Aceh.

 

"Uang receh itu nanti saya bagikan ke kerabat sambil bersilaturahmi," pungkas Fadil. (wdi)

 

 

 

Sumber