UMP NTT 2026 Naik Rp126 Ribu Jadi Rp2,45 Juta

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Sembari menjinjing dua koper di genggamannya, Agus tergopoh setengah berlari memasuki stasiun pasar Senen. Langkahnya seolah memburu, mengacuhkan nafasnya yang tampak terus memberat. 

 

Siang itu, Agus berencana menyambangi rumah orang tuanya di Surabaya. Pria berkumis tebal dengan setelan jaket bercorak tentara ini memilih kereta api sebagai moda angkutan mudik ke kampung halaman.

 

“Kereta api kan lebih murah ketimbang buang-buang uang naik pesawat. Apalagi sekarang naik kereta api lebih nyaman karena tidak perlu berdiri dan berdesak-desakan,” seru Agus saat dijumpai Bisnis hari ini, Jumat (17/8/2012) di peron penumpang Stasiun Pasar Senen.

 

Agus tak sendirian. Animo pemudik dengan kereta api tetap tinggi meski PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberlakukan sistem layanan yang lebih ketat. Sedari pagi, puluhan orang beringsut berdatangan, kemudian berkerumun tertib di depan loket penukaran karcis.

 

Menyambut periode mudik tahun ini, PT KAI resmi menerapkan sistem boarding pass menyerupai sistem ticketing di bandara. Penumpang wajib menunjukkan kartu identitas asli yang sesuai dengan nama yang tertera pada karcis. 

 

Satu identitas hanya diperkenankan untuk satu tempat duduk guna mendepak praktik percaloan di stasiun. DI samping itu, stasiun Pasar Senen membatasi penumpang membawa barang maksimal 20 kilogram.

 

“Dengan begitu diharapkan lebih tertib dan nyaman. Kami juga tidak menjual tiket langsung di stasiun sampai H-1,” tegas Kepala Stasiun Senen, Udin Saepuddin hari ini, (17/8).

 

Stasiun Pasar Senen menyiapkan 11 kereta api regular dan 4 KA tambahan ke sejumlah tujuan seperti Jogjakarta, Surabaya, dan Kutoarjo. (sut)

 

 

 

Sumber