Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA : Pemerintah menargetkan penerimaan pajak di luar cukai sebesar Rp1.031,72 triliun pada 2013 atau naik 16,57% dari penerimaan pajak pada APBN-P 2012 yang sebesar Rp885 triliun.

 

Nota Keuangan RAPBN 2013 menyatakan pemerintah mengharapkan kenaikan pendapatan dari pajak penghasilan (PPh) non migas serta pendapatan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM).

 

Pendapatan PPh non migas ditargetkan naik 13,73% dari Rp445,70 triliun pada APBNP 2012 menjadi Rp506,90 triliun dalam RAPBN 2013.

 

Adapun pendapatan PPN/PPnBM ditargetkan naik 26,06% dari Rp336,1 triliun pada tahun lalu menjadi Rp423,70 triliun pada 2013.

 

Di sisi lain, pendapatan PPh minyak dan gas bumi diproyeksikan turun dari Rp67,9 triliun pada 2012 menjadi Rp67,42 triliun pada 2013.

 

Penurunan pendapatan PPh Migas kemungkinan disebabkan oleh diturunkannya asumsi harga minyak (ICP) dari US$105 per barel pada APBNP 2012 menjadi US$100 dalam RAPBN 2013.

 

Melalui peningkatan penerimaan perpajakan, pemerintah mengharakan rasio penerimaan pajak terhadap PDB meningkat dari 11,9% di 2012 menjadi 12,7% pada 2013.

 

Rasio penerimaan pajak akan meningkat menjadi 15,8% jika unsur pajak daerah dan penerimaan sumber daya alam turut dimasukkan.

 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah akan terus melanjutkan reformasi perpajakan dengan memperluas basis pajak dan meningkatkan daya beli masyarakat berpendapatan rendah.

 

“Potensi pajak atas sektor unggulan, seperti pertambangan dan batubara juga akan terus kita gali dan kembangkan,” katanya dalam pidato RAPBN 2013 di DPR, Kamis (16/8/2012)

 

Selain itu, Presiden berjanji terus mengembangkan quality assurance untuk memperbaiki kualitas pemeriksaan dan penyidikan pajak demi terciptanya kepastian hukum dan penegakkan hukum yang tegas. (ra)

 

 

 

Sumber