PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Parno Pemilik Lapak 0]

BANDUNG: Dinas Pertanian Jawa Barat meminta daerah memberikan kompensasi untuk mengimbangi tergerusnya lahan pertanian yang mencapai 3.000 hektare per tahun.

 

 

Kepala Dinas Pertanian Jabar Endang Junaedi mengatakan salah satu bentuk kompensasi yang bisa dilakukan daerah adalah program satu hari tanpa nasi.

 

 

“Dengan tidak makan [nasi] satu hari ada 3.300 hektare lahan terhemat lahan pertanian itu, karena tidak usah memproduksi [padi], kita sudah surplus,” katanya kepada Bisnis di Bandung, Rabu (15/8/2012).

 

 

Dia menyyangkan program yang digagas Gubernur Jabar Ahmad Heryawan itu tidak berjalan optimal, karena hanya diikuti oleh Kota Depok.

 

 

“Kenapa tidak jalan? Harusnya ada edaran di tiap daerah agar tidak makan nasi tiap Rabu, itu akan mengkompensasi alih fungsi lahan,” ujarnya.

 

 

Menurut dia, tergerusnya lahan di Jabar mencapai 3.000 Ha per tahun mayoritas berpindah fungsi menjadi perumahan, fasilitas umum dan sosial,industri.

 

 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat alih fungsi lahan Pertanian di Jabar sejak 2010 sebesar 0,76%. Jumlah kehilangan tertinggi berada di Kabupaten Sukabumi sebesar 6,07%, Sumedang 0,77%, Ciamis, 0,70%, Cianjur 0,52%, Subang 0,51% dan Bekasi 0,42%.

 

 

Endang mengakui usulan program satu hari tanpa nasi tersebut banyak diprotes kepala daerah karena merasa Jabar masih surplus padi dan klaim petani harus bisa makan.

 

 

“Kita memang surplus, banyak petani yang beli beras, tapi yang banyak itu buruh tani, ngaku petani tapi tidak punya lahan,” tuturnya. (k6/k57/msb)

 

 

 

Sumber