Prabowo Setuju Jatah Divestasi 10 Persen Saham Freeport Buat Papua

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemerintah optimistis tingkat inflasi pada 2013 maksimal hanya mencapai 5%, menyusul diyakini akan tercapainya angka inflasi yang rendah sepanjang tahun ini.

 

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan ada tiga latar belakang yang menyokong keoptimisan pencapaian tingkat inflasi yang lebih rendah pada 2013 dibandingkan dengan tahun ini.

 

“Saya optimis bisa terkendali. Year to date kita masih rendah. Bulan kemarin masih 0,7%. Jadi antara di bawah 5%, hingga 5% itu masih kita capai,” kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Istana Presiden, Rabu (15/8/2012).

 

Adapun tingkat inflasi yang tercantum dalam APBN 2012 sebesar 5,3%, dan kemudian direvisi dalam APBN-P 2012 menjadi 6,8% (Bisnis, 30/3/2012).

 

Hatta mengatakan keoptimisan tingkat inflasi yang rendah tersebut, uajrnya, sejalan dengan kemampuan untuk menciptakan stabilisasi harga pangan pokok.

 

“Stabilisasi harga pangan pokok menjadi kunci,” kata Hatta.

 

Sementara penggerak inflasi, ujarnya, ada tiga jenis. Pertama, core inflation yang bisa dikendalikan oleh BI. Kedua, volatile inflation menyangkut kebijakan dalam melakukan intervensi ketika terjadi gejolak harga.

 

Ketiga, pentingnya regulated price atau administrator price, dalam hal ini terkait harga yang disubsidi pemerintah apakah dinaikan atau tidak, kemudian soal tarif penumpang, tarif penyeberangan.

 

“Jadi semua pemerintah harus melihat itu, daya beli masyarakatnya, faktor inflasi, kemampuan fiskal. Semua itu tentu kita ukur, kita jaga agar inflasinya tidak terlalu tinggi. Tiga  faktor utama itu,” kata Hatta. (bas)

 

 

 

Sumber