Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Sanum Investments Holdings yang berbasis di Makau, China mengajukan gugatan ke pemerintah Laos karena mengambil alih investasi ilegal sebesar USD400 juta.Presiden Sanum Jody Jordahl menyebut pemerintah Laos akan mengambil alih investasi mereka yang sebelumnya telah ditandatanganinya.

 

"Ini adalah kasus sederhana dari sebuah pemerintahan yang melanggar janjinya untuk melindungi investor asing dari keserakahan dan eksploitasi," ujar Jordahl dalam siaran pers, Rabu (15/8/2012).

 

Menurut dia, Sanum Investments menghasilkan aset melalui investasi langsung dalam negeri senilai USD85 juta. Sedangkan saat ini nilai investasinya mencapai USD400 juuta.

 

"Sanum tertarik investasi di Laos karena adanya janji kondisi ekonomi dan hukum yang aman dan stabil yang sudah kami mulai dari lima tahun lalu. Sekarang pemerintah Laos berbalik terhadap Sanum, menggunakan semua instrumen pemerintahan untuk mengambil alih investasi tersebut," tambahnya.

 

Pengambilalihan ini dilakukan oleh perusahaan keluarga ternama di Laos dengan jalur pengadilan yudisial yang dilakukan pihak berwenang. Klaim ini ditangani PUsat Internasional Bank Dunia untuk penyelesaian investasi.

 

Sebagai informasi, Sanum adalah perusahaan investasi dan pengembang berbasis di Makau. Sanum berfokus pada proyek pembangunan di Laos tetapi juga memiliki pembangunan kondiminium di Makau. Sanum juga merupakan mitra dan pengelola beberapa hotel dan proyek kasino di seluruh Laos. (gna) (rhs)

 

 

 

Sumber