OJK Blak-Blakan Soal Fraud BI FAST di BPD, Beri Peringatan Ini

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Menjelang Lebaran Idul Fitri 1433H, Restoran Seafood D’cost memperoleh sertifikat sebagai produk halal dari Lembaga Pengkajian Obat-obatan, Makanan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia ( (LPPOM MUI).

 

“Ini sebuah berkah yang luar biasa. Perusahaan kami dinyatakan sebagai produk halal oleh MUI. Dengan begitu D’cost sebagai restoran seafood berjaringan pertama dan satu-satunya yang bersertifikat halal di negeri ini,” kata David Marsudi, Presiden Direktur PT Pendekar Bodoh, yang mengelola D’cost, Selasa malam (14/8) di Jakarta.

 

Dia menuturkan pencapaian produk halal tersebut merupakan upaya yang tidak mengenal lelah. “Hampir setengah tahun terakhir kami berupaya untuk mencapainya. Mulai dari mendaftarkan diri ke LPPOM MUI. Terus tim MUI melakukan beberapa audit, dan memeriksa seluruh 54 gerai D’cost di 17 kota besar,” ungkapnya.

 

Materi yang diaudit oleh LPPOM MUI, tambah David, a.l. bahan baku atau material restoran, proses memasak, kebersihan restoran, kemasan, peralatan memasak, peralatan makan, dan food safety.

 

“Ketika berencana untuk mencapai sertifikat produk halal ini, saya mengumpulkan semua karyawan dan meminta mereka berkomitmen untuk memperolehnya. Mereka semua mendukung, dan berupaya mengubah cara kerja yang lebih baik lagi. Jadi, kami akan tetap mempertahankan sertifikasi halal ini yang akan diaudit setiap tahun oleh MUI,” katanya.

 

Dia menambahkan pada bulan yang penuh berkah ini, D’cost juga mendapatkan Top Brand 2012 untuk kategori restoran seafood. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Frontier Consultant dan Majalah Marketing.

 

“Berdasarkan survei, restoran kami dianggap memenuhi tiga parameter utama, yaitu top of mind yang mengukur kekuatan merek di dalam benak konsumen, market share yang mengukur kinerja merek di pasar, dan commitment share yang mencerminkan kekuatan merek di masa mendatang,” ujar David.

 

Survei tersebut, katanya, dilakukan Mei-Juni 2012 di delapan kota besar, Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, Pekanbaru, dan Balikpapan, dengan melibatkan sebanyak 5.200 orang responden. (spr)

 

 

 

Sumber