Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PLN SULSELRABAR: akan bangun wahana semai hujan buatan

Recommended Posts

JAKARTA : PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat (Sulselrabar) akan membangun wahana semai Ground-Base Generator (GBG) senilai Rp7 miliar untuk menjaga kebutuhan inflow waduk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) khususnya di Sulsel.

 

General Manager PLN Sulselrabar Zulkifli Abdullah Puteh mengatakan pembangunan wahana semai GBG berbentuk tower tersebut, nanti akan dibangun di empat titik di daerah Sumarorong dan Mamasa, Sulsel.

 

"Keempat tower tersebut akan menelan investasi sekitar Rp7 miliar. Rencananya, kami yang membangun tower tersebut tetapi untuk pengoperasiannya akan melibatkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)," ujarnya.

 

Zulkifli mengatakan itu seusai penandatanganan perjanjian kerja sama kegiatan pengkajian, dan penerapan teknologi dalam rangka menunjang sistem tata kelola sumber daya air untuk PLTA di Wilayah PLN Sulselrabar, dengan Unit Pelaksana Teknik Hujan Buatan BPPT, Selasa (14/8/2012).

 

Menurutnya, investasi tersebut untuk membangun tower dan radar awan agar bisa dilakukan penyemaian awan sehingga bisa menghasilkan hujan buatan kapan saja.

 

Selain itu, pembangunan wahana semai GBG tersebut juga untuk memangkas 30% biaya operasional, dibanding penyemaian awan menggunakan pesawat.

 

Dia berharap, tower yang akan dibangun pada Semester I tahun depan melalui investasi dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2013 itu, selesai pada September mendatang sehingga saat musim kemarau sudah bisa digunakan.  

 

Selama ini lanjutnya, untuk melakukan hujan buatan agar bisa menambah debit air di daerah aliran sungai (DAS) area PLTA, pihaknya harus menyewa pesawat dan mengeluarkan biaya operasional Rp115 juta per hari.

 

Sementara penyemaian awan untuk menghasilkan hujan buatan menggunakan tower GBG dengan tinggi antara 75 meter hingga 100 meter, hanya membutuhkan biaya operasional Rp35 juta per hari. (ra)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...