Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PRODUK MELAMIN: Sidak Kemendag temukan pelanggaran SNI

Recommended Posts

SURABAYA: Sidak Kementerian Perdagangan terhadap produk melamin  di Surabaya menemukan sejumlah produk yang diindikasikan melanggar ketentuan SNI.

 

Contoh produk tersebut diambil dari toko modern Lotte Mart Waru Surabaya. Sebagian dari peralatan rumah tangga dengan merek Vanda Melamine IB T3-100  seperti nampan kecil sama sekali tidak mencantumkan label SNI. Sementara sebagian yang lainnya seperti piring makan dan mangkok sayur label SNI-nya tidak tercetak secara timbul di produk bersangkutan melainkan hanya tempelan stiker.

 

Menurut Rieneke Walewangko Kasuibdit Direktorat Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Direktorat Jendral Standardisasi Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan  label SNi untuk produk melamin harus tercetak bukan stiker. Akan tetapi yang sudah berlabel pun belum jaminan memenuhi standar.

 

"Apalagi yang tanpa label SNI secara kasat mata sudah mlanggar kendati kebenaran kandungan melamin-nya tetap harus melalui pengujian," ujarnya disela-sela sidak di Surabaya hari ini.

 

Saat ini, tambahnya pemerintah (Kementerian Perdagangan) telah meakukan sidak secara serempak di lima kota yakni Jakarta, Surabaya, Makasar, Medan dan Pontianak. Selain produk melamin, pengawasan berkala tersebut juga dilakukan terhadap tiga komoditas lainnya yakni baja lapis seng, baja tulang beton dan ban kendaraan bermotor.

 

"Kami akan menguji kemungkinan terjadi indikasi produk tersebut tidak memenuhi SNI, Paling tidak proses lab ini akan membutuhkan waktu sekitar dua minggu hingga satu bulan, baru setelah terlihat hasilnya."

 

Sementara itu untuk produk baja lapis seng dengan contoh dari brand Gajah Berlian secara kasat mata sudah bisa terlihat sebagian dari produk tersebut bisa dipastikan tidak memenuhi SNI. Contoh produk tersebut  diambil dari salah satu pengecer material  bangunan terbesar di Surabaya UD Norton.

 

Kondisi tersebut terlihat dari ketebelan. Dengan ukuran yang sama 0,20 milimeter yang satu jauh lebih tipis.  

 

 

Rieke mengatakan distributor atau pedagang seharusnya jeli menerima produk yang dikirim produsen. "Kami minta para pedagang apalagi sekelas Lotte berani menolak produk yang dikirim pemasok jika tidak mencantumkan label SNI secara benar." (arh)

 

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...