9 Perusahaan China Minat Bangun Pabrik Tekstil di Indonesia

[dokter FJB Pemilik Lapak 0]

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan belum menerima hasil evaluasi pelaksanaan Program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS), yang telah digulirkan sejak Agustus 2010. Jika nanti hasil evaluasi menunjukkan kemajuan, program ini akan dilanjutkan dengan peserta yang lebih besar.

 

PMTAS diluncurkan bersama oleh Kementerian Pendidikan, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PDT, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pertanian pada 13 Agustus 2010 lalu, sebagai salah satu implementasi Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional.

 

"Kami belum mendapatkan laporan atau evaluasinya. Kalau bagus ya pesertanya bisa diperbanyak dan diperluas pada tahun 2012," ucap Minarto, Direktur Bina Gizi, Kementerian Kesehatan, Jumat (26/8/2011) di Jakarta.

 

Program ini dibiayai anggaran negara sebanyak Rp 250 miliar. Penyalurannya mirip program bantuan operasional sekolah (BOS) yang langsung dikirim ke sekolah-sekolah.

 

Besarnya dana (unit cost) PMT-AS untuk tiap peserta didik per kali makan dengan kandungan kalori yang telah ditentukan, termasuk ongkos masak sebesar Rp 2.250, untuk kawasan Indonesia bagian Barat, dan sebesar Rp 2.600, untuk kawasan Indonesia bagian Timur.

 

Minarto mengatakan, konsep PMTAS adalah memberikan kudapan atau makanan ringan yang mengandung energi 300-400 kalori dan protein 5-6 gram. "Diharapkan, makanan yang disajikan berasal dari bahan lokal," ujarnya.

 

Berdasarkan informasi dari Kementerian Pendidikan, sasaran PMTAS sebanyak 1,2 juta peserta didik TK/SD negeri dan swasta di 27 kabupaten pada 27 provinsi, serta 180.000 peserta didik RA/MI yang tersebar di 26 kabupaten pada 26 provinsi.

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber