CARA HAPUS DATA AKUN SFE - Pinjaman Online

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyelenggarakan pameran Arsip bertema Refleksi 67 Tahun Kemerdekaan RI di Gedung Arsip Gajah Mada Jakarta pada  10 Agustus-13 September.

 

Pameran yang resmi dibuka oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, Senin (13/8) untuk menapaki perjalanan bangsa Indonesia, dan penguatan nilai nasionalisme.

 

"Sejarah perjuangan ini mengandung nilai-nilai luhur, yang sejalan dengan pendidikan karakter yang didengungkan pemerintah. Ini bisa membangkitkan jiwa nasionalisme bangsa," kata Azwar, seusai membuka pameran, hari ini.

 

Menurut dia, pameran ini sangat penting untuk menularkan nilai-nilai luhur yang dimiliki para pejuang kepada generasi muda. Apalagi pameran arsip ini dibagi dalam tiga fase, yaitu masa perjuangan mencapai kemerdekaan, masa mempertahankan dan menjaga keutuhan NKRI, serta masa mengisi kemerdekaan.

 

"Ini sejarah yang harus diketahui masyarakat karena dapat memperkuat jati diri bangsa," ujarnya.

 

Sementara itu, HM Asichin, Kepala ANRI, mengatakan arsip menjadi penting. Sebagai kekayaan intelektual yang jika tidak dikelola dengan rapih, maka Indonesia akan kehilangan sejarah, yang nantinya berujung pada kehilangan jati diri bangsa.

 

"Karena itu pameran arsip ini dapat menggugah jiwa nasionalisme masyarakat, apalagi kita akan memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-67," tambahnya.

 

Dia menuturkan arsip sebagai rekaman peristiwa dapat berguna sebagai petunjuk di masa lalu dan masa depan. Lembaga kearsipan tidak menafsirkan sejarah, namun menyimpan bukti sejarah. Sejarawan, peneliti, dan para politikuslah yang menafsirkan sejarah ini untuk menjadi tulang punggung pembangunan masa depan.

 

Dalam pameran ini ditampilkan berbagai macam arsip foto, teks dan peta/denah yang berkaitan dengan ketiga fase tersebut. Misalnya arsip persetujuan Linggarjati, arsip foto peringatan HUT RI pada beberapa waktu lalu, dan arsip lain yang menggugah jiwa nasionalisme. (bas)

 

Arsip yang dipamerkan, kata Asichin, merupakan koleksi khasanah arsip statis ANRI, yang pada awalnya berasal dari Kementerian Dalam Negeri, dan kementerian lainnya.

 

 

 

Sumber