Resmi! Danantara Beli Hotel 1.461 Kamar-14 Bidang Tanah di Makkah

[Parno Pemilik Lapak 0]

SURABAYA: PT Semen Gresik Tbk akan meningkatkan penggunaan energi alternatif  bagi bahan bakar empat unit pabrik semen di Tuban, Jawa Timur, melalui pemanfaatan sampah dari Gresik dan Tuban dengan volume rata-rata 900 m3 atau 300 ton per hari.

 

Kepala Departemen Penelitian Pengembangan dan Jaminan Mutu PT Semen Gresik (Persero) Tbk Rudi Hermawan mengatakan penggunaan bahan bakar batu bara akan terus dikurangi, sebagai perwujudan industri hijau secara berkelanjutan.

 

Menurutnya, selama 3 tahun terakhir bahan bakar pabrik semen di Tuban milik Semen Gresik telah disubtitusi dengan sekam padi serta limbah pabrik tembakau, tetapi porsinya masih minim.

Penggunaan bahan bakar alternatif itu akan terus ditingkatkan guna menjaga keberlanjutan lingkungan sekaligus mengefisienkan operasional perusahaan.

 

“Kami akan memanfaatkan sampah kota dari Gresik dan Tuban masing-masing dengan volume 650 m3 atau 217 ton dan 250 m3 atau 83 ton per hari. Konsep yang kami usung adalah waste to zero,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis, hari ini (Senin, 13 Agustus).

 

Rudi menambahkan pemrosesan sampah kota menjadi bahan bakar alternatif itu akan dilakukan dengan teknologi modern. Selain diolah menjadi energi alternatif, sampah kota juga dijadikan pupuk kompos dan bahan baku daur ulang.

 

Namun, tidak disebutkan dana investasi yang disiapkan untuk pengadaan peralatan mesin bagi pemrosesan sampah kota. Selain itu, waktu dimulainya kegiatan itu juga tidak dijelaskan.

 

Sebelumnya, pada akhir Mei tahun ini manajemen Semen Gresik telah menandatangani memorandum kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Gresik tentang pemrosesan sampah kota.

 

Acara tersebut dihadiri Menteri BUMN Dahlan Iskan dan keberhasilan kerja sama antara Semen Gresik dan Pemkab Gresik kelak akan diaplikasikan di kalangan BUMN lainnya.

 

Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto pernah menyebutkan hingga kuartal pertama tahun ini penggunaan energi alternatif baru mencapai 8% dari total kebutuhan bahan bakar batu bara untuk empat unit pabrik semen di Tuban yang mencapai 2 juta ton per tahun. (spr)

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber