Korban Wanaartha Gelar Aksi di Kedubes AS dan Kemlu, Ini Tuntutannya

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Pemilik PT Bank Mega Tbk (MEGA) Chairul Tanjung menuturkan aturan pembatasan kepemilikan saham mayoritas dalam sektor perbankan yang tengah dikaji Bank Indonesia (BI) harus memenuhi prinsip keseimbangan. Intinya, kebijakan tersebut tidak boleh merugikan siapapun.

 

"Perlunya ada keseimbangan antara pembatasan kepemilikan yang terkait, supaya tidak ada pemilik bank yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadi tetapi pembatasan itu tidak boleh juga membatasi orang untuk melakukan investasi di bidang perbankan," tegas Chairul di kantor Menko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (26/8/2011).

 

Karenanya dia berharap BI dalam mengkaji aturan tersebut tidak main-main sehingga meskipun dapat mengantisipasi penyelewengan, tapi tidak mengurangi minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor perbankan. Dia menambahkan, aturan BI yang tengah dikaji tersebut memang ditujukan agar para pemilik saham di sektor perbankan tidak menggunakan kepemilikan tunggalnya untuk kepentingan pribadi.

 

"Yang pasti kebijakan itu dibuat tidak boleh merugikan siapapun, tujuan pembatasan itu kan untuk aspek kehati-hatian, jangan sampai ada pemilik bank yang menggunakan banknya untuk kepentingan usahanya sendiri, artinya untuk kepentingan usahanya sendiri," papar dia.

 

Akan tetapi, lanjut pria yang akrab disapa CT ini ini mengungkapkan aturan tersebut juga tidak boleh membuat investasi itu menjadi tidak menarik. "Karenanya perlu ada kesimbangan," tegasnya. Karenanya, menurut dia, BI perlu melakukan kajian secara mendalam. "BI kan sedang melakukan simulasi ya simulasi saja yang benar," tukasnya.

(wdi)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber