Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

DISTRIBUSI GAS: PGN Kaji 2 Opsi Distribusi di Sumut

Recommended Posts

MEDAN: PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk sedang mengkaji dua opsi untuk memenuhi kebutuhan gas di Sumatra Utara (Sumut) jika Kilang penampungan Gas Arun tidak bisa dimanfaatkan pada 2014.

 

Corporate Secretary PT PGN Tbk Heri Yusuf mengatakan BUMN itu sedang mengkaji dua opsi untuk memenuhi kebutuhan gas di Sumut jika terminal gas Arun yang digagas pemerintah untuk memasok gas ke Sumut tidak dapat beropesi tepat waktu.

 

“Kedua opsi itu adalah mengalihkan sebagian gas yang digunakan PLN kepada industri sebesar yang dibutuhkan dan membangun terminal LNG terapung mini di Belawan,” ujarnya hari ini, Jumat (10/8/2012).

 

Menurut dia, kedua opsi itu paling akhir yang akan dilaksanakan adalah pengalihan gas yang mestinya ke PT PLN, akan dialirkan sebesar kebutuhan industri di Sumut.

 

“Opsi yang sedang dikaji saat ini adalah pembangunan terminal LNG terapung mini karena FSRU [floating storage and regasification unit] Belawan dipindahkan ke Lampung atas perintah Kementerian BUMN,” lanjut Heri.

 

Mengenai opsi membangun LNG terapung mini di Belawan, kata dia, sedang dalam penjajakan dan kajian mendalam apakah layak dikerjakan atau tidak. “Kami butuh waktu membuat kajian LNG mini tersebut. Pokoknya PGN berupaya menjaga pasok gas di Sumut agar tidak terputus pada 2014,” tandasnya.

 

Sebelumnya, GM SBU III Sumbagut PT PGN  Mugiono mengakui saat ini produksi gas Sumut tinggal 11-12 MMBTU (million metrik britis termal unit), sedangkan kebutuhan di daerah ini mencapai 48 MMBTU. Selama ini, kata dia, pasok gas ke PLN Sumut mencapai 18 MMBTU.

 

Pada akhir 2013, kata dia, pasok gas yang diproduksi ladang gas yang sudah tua di Sumut akan habis. Kalau pada saat itu gas dari Arun belum dapat dialirkan, kata dia, PGN harus mencari opsi untuk menjamin pasokan gas ke pelanggan industri di Sumut.

 

Heri Yusuf, menilai pembangunan LNG mini di Belawan lebih cepat prosesnya dan fleksibel. Tentu, kata dia, harga gas dari LNG mini akan lebih mahal dari saat ini karena LNG dibeli dengan harga pasar. Akan tetapi, kata dia, masih lebih murah harganya dibandingkan dengan  minyak bumi yang mencapai US$30 per barel, sedangkan gas yang dijual dari LNG mini sekitar US20 per MMBTU.

 

“PGN sebagai BUMN pemasok gas di Sumut berharap pemerintah segera merampungkan pembangunan dan perbaikan LNG Arun, sehingga awal 2014, pasok gas ke Sumut tidak terhambat,” tuturnya.

 

Sesungguhnya, kata dia, dari hasil pertemuan dengan sejumlah industri bahwa harga tidak pernah menjadi masalah pokok. “Ketersediaan gas secara kontiniu dan cukuplah yang mereka inginkan, sehingga kapasitas pabrik yang dibangun industri tidak menganggur,” tandasnya. (sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...