Video: Demi Industri Baterai Listrik, Penambang Nikel Genjot Produksi

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Pemerintah China memainkan perannya sebagai pemegang hak veto di Dewan Keamanan PBB untuk menurunkan ketegangangan pada konflik Suriah.  

 

Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan harapan itu disampaikan Presiden Yudhoyono saat menerima Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi di Istana Negara  hari ini, Jumat (10/8/2012). 

 

“Tadi dibicarakan langkah ke depan yang bisa dilakukan untuk mencari solusi ketegangan di Suriah. Dalam konteks itu, Bapak Presiden sangat berharap ada peran yang dimainkan China sebagai salah satu negara big five di security council (DK PBB),” ujarnya seusai pertemuan.

 

Dia mengatakan SBY dan Yang Jiechi juga membahas hubungan bilateral antara Indonesia dan China, mulai dari kerjasama perdagangan, ekonomi, dan invetasi. 

 

Yang Jiechi mengatakan Pemerintah China akan mendorong pengusahanya untuk terus menignkatkan investasi di Indonesia. Sector perdagangan juga akan terus ditingkatkan. 

 

Mengenai penyelesaian konflik Laut China Selatan, SBY berharap China tetap mentaati kesepakatan dalam pertemuan KTT Asean di Bali pada 2011 lalu antara Asean-China.

 

Menlu Marty Natalegawa menambahkan agenda Menlu China ke Indonesia ada dua, yakni membahas hubungan bilateral antara Indonesia dan China, serta membahas isu-isu kawasan seperti konflik perbatasan di laut China Selatan antara sejumlah negara Asean dengan China. 

 

“Selain kerja sama dua negara, saya kira akan dibahas masalah Asean, kerja sama Asean-China. Dalam kerangka itu tidak tertutup dibahas masalah Laut China Selatan kemudian masalah global a.l. masalah Suriah,” ujarnya.

 

Marty menjelaskan negara-negara Asean sendiri sudah menyamakan pandangan mengenai konflik Laut China Selatan pada saat KTT Asean di Kamboja pada April lalu. Hasil pertemuan ini akan dibicarakan dengan Menlu China dan

 

diharapkan semua pihak bisa menerimanya.

 

“Ttik temu konflik perbatasan di laut ini harus segera diselesaikan agar hubungan perdagangan dan kerja sama ekonomi  Asean dan China bisa lebih baik,” jelasnya. (sut)

 

 

 

Sumber