Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

MEDAN - Bank Indonesia (BI) mencatat, terjadi peningkatan cukup tajam pada tingkat kredit menganggur (undisbursed loan) perbankan di Sumatera Utara. Jika pada Semester I-2011 totalnya mencapai Rp5,61 triliun. Maka pada semester I tahun ini jumlahnya meningkat hampir dua kali lipat menjadi Rp10,95 triliun."Semester I-2012, total kredit yang belum disalurkan memang naik cukup besar, namun dengan realisasi kredit yang juga naik cukup besar pada semester I-2012 ini, dengan total mencapai Rp118,21 triliun, maka peningkatan kredit menganggur itu terbilang wajar, dan tak akan memberikan dampak signifikan pada perekonomian maupun aktifitas perbankan di Sumut," jelas Deputi Direktur Divisi Ekonomi dan Moneter Kantor Perwakilan BI Wilayah IX Sumut Aceh Mikael Budisatrio di Medan.

 

Mikael menyebutkan peningkatan undisbursed loan ini juga tak mengkhawatirkan mengingat mulai timbulnya kesadaran dan kehati-hatian para debitur untuk mencairkan kredit yang telah disetujui perbankan. Mulai sulitnya iklim usaha pasca krisis keuangan yang terus menyelimuti Eropa dan telah berdampak ke Indonesia, membuat para pengusaha lebih memilih menahan kredit, dibanding terbeban dengan cicilan.

 

"Krisis yang terjadi harus kita akui sudah berdampak ke perbankan. Salah satunya dengan meningkatnya kehati-hatian para pengusaha mencairkan kredit yang sudah disetujui perbankan itu. Mereka takut enggak bias bayar cicilan karena usahanya mandeg. Apalagi buat mereka kredit ini kan penting untuk pengembangan usaha, makanya daripada harus mendapatkan penilaian buruk dari perbankan, mereka lebih memilih menahan diri," tandasnya. (wdi)

 

 

 

Sumber