IHSG Diproyeksi Hijau Awali Pekan Ini

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemerintah akan mempercepat realisasi produksi gas dari lapangan Tiung Biru dan Jimbaran untuk mengantisipasi terhambatnya realisasi produks migas dari lapangan Cepu.

 

Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini mengatakan volume cadangan gas dari kedua lapangan gas di atas diperkirakan bisa menopang kebutuhan gas di Jawa Tengah termasuk kebutuhan produksi pupuk PT Petrokimia Gresik.

 

“Kalau itu dipercepat kan Jawa bisa terpasok dengan baik, Gresik juga bisa apalagi kita juga akan bangun FSRU (floating storage regasification unit),” katanya setelah menghadiri rapat koordinasi di kantor Kementerian Perekonomian, Kamis (9/8).

 

Dia mengatakan gas dari Jimbaran dan Tiung Biru yang dikelola PT Pertamina (Persero) adalah alternatif dari rencana produksi minyak dan gas Mobile Cepu Limited (MCL) yang ditargetkan mencapai 165.000 barel per hari.

 

Rudi menjelaskan kemajuan realisasi produksi Cepu masih terganjal masalah perizinan di daerah.

 

“Karena itu kita juga bahas kesiapan Pertamina untuk menyegerakan [Tiung Biru dan Jimbaran], selain pelaksanaan yang dibuat MCL,” katanya.

 

Rudi menegaskan masalah lahan tidak boleh menjadi hambatan dan akan diselesaikan bersama oleh pemerintahan pusat dan daerah melalui koordinasi Menko Perekonomian.

 

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan akan mengundang kembali Gubernur Jawa TImur dan Bupati Bojonegero untuk menyelesaikan masalah yang menghambat operasionalisasi ladang gas Cepu oleh MCL.

 

Dia menjelaskan ladang Cepu telah menghasilkan sekitar 20.000 barel minyak bumi per hari, namun belum bisa memproduksi gas.

 

“Sekarang sudah mulai bekerja, tapi targetnya kan 2014 165.000 barel. Kalau akhir tahun ini baru 20.000 barel,” kata Jero.

 

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan sudah ada kemajuan dalam penyelesaian hambatan teknis realisasi produksi ladang Cepu.

 

“Sudah banyak kemajuan, beberapa poin sudah selesai dan pemerintah daerah sudah setuju,” katanya. (Bsi)

 

 

 

Sumber