Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

TERMINAL GAS: Rekind minati terminal gas alam cair terapung

Recommended Posts

JAKARTA: PT Rekayasa Industri (Rekind) tertarik menggarap proyek terminal gas alam cair terapung atau FSRU di Jawa Tengah, selain proyek FSRU di Lampung yang saat ini sedang dikerjakan.

 

Presiden Direktur Rekind M. Ali Suharsono mengatakan Rekind sebagai BUMN yang memiliki keahlian di bidang konstruksi dan rekayasa, siap menjadi garda terdepan dalam hal infrastruktur energi termasuk untuk penyediaan gas.

 

“Iya dong [tertarik], kan FSRU masih ada yang di Semarang [Jawa Tengah] ya,” ujarnya, hari ini, Kamis (9/8).

 

Seperti diketahui, pemerintah berencana membangun total 3 unit FSRU. Saat ini, FSRU Jawa Barat di Teluk Jakarta sudah beroperasi. Sementara, FSRU Lampung yang merupakan relokasi dari Belawan, Sumatra Utara, sedang dikerjakan oleh Rekind berkonsorsium dengan Hoegh LNG, perusahaan asal Norwegia.

 

Selanjutnya, FSRU ketiga adalah di Jawa Tengah. Saat ini, pemerintah sedang mengkaji kebutuhan FSRU di sana dengan menghitung ulang kebutuhan gas. Pasalnya, suplai gas di Jawa sendiri ditakutkan akan berlimpah karena sudah ada FSRU Jawa Barat dan Lampung. Namun, belum ada keputusan resmi bahwa proyek FSRU Jawa Tengah dibatalkan.

 

Di sisi lain, Ali memperkirakan nilai proyek FSRU Lampung bisa meningkat lebih dari US$100 juta, dibandingkan jika tetap berpatokan pada rencana semula yakni di Belawan, Sumatra Utara, yang nilainya sekitar US$90 juta.

 

“Nilainya lebih dari US$100 juta, kalau yang lama sekitar US$90 juta. Nilai proyek sedang kami hitung kembali karena kapasitasnya dibesarkan, pipanya dibesarkan, jaraknya juga sudah beda,” ujar Ali.

 

Rekind, lanjut Ali, sedang menunggu keputusan PGN selaku pemilik proyek, untuk memulai proyek paling lambat Oktober ini. Jika dimulainya lewat dari Oktober, beroperasinya FSRU tersebut diperkirakan akan molor dari rencana semula 2013 ke 2014. Namun kalau pun nanti beroperasinya mundur, menurut Ali proyek ini tidak akan dibatalkan.

 

“Tetap Rekind yang mengerjakan, sampai sekarang statusnya begitu. Progress-nya ini masih ada persoalan di PGN, PGN yang menentukan kapan proyeknya start. Jadi kami sekarang belum mengerjakan apa-apa. Batas akhirnya Oktober harus sudah ada ketentuan bahwa ini dijalankan,” ujarnya. (msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...