Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pengusaha menyambut positif penurunan batas minimal pemberian preferensi harga bagi produk dalam negeri dari Rp5 miliar menjadi Rp1 miliar.

 

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kebijakan Publik, Fiskal dan Moneter Hariyadi Sukamdani mengatakan penurunan batas minimal akan mendorong pertumbuhan industri yang mengandalkan belanja pemerintah, seperti industri peralatan dan permesinan.

 

Nilai belanja yang lebih rendah, tambahnya, juga memberi peluang bagi produsen-produsen di daerah yang selama ini memiliki akses terbatas pada lelang-lelang pemerintah pusat.

 

"Ini bagus, setahu saya belanja pemerintah perannya cukup besar bagi industri barang modal," kata Hariyadi, Selasa (8/8).

 

Ketua Asosiasi Industri Mesin Perkakas Indonesia (Asimpi) Dasep Ahmadi mengatakan belanja pemerinta berperan terhadap 20% penjualan industri mesin perkakas nasional.

 

Dia mengatakan penurunan batas minimal akan meningkatkan penjualan industri-industri skala menengah yang menjual produk bernilai lebih kecil.

 

"Pembelian mesin dari pemerintah kan juga banyak yang eceran. Pemerintah bisa beralih ke produk dalam negeri dari produk impor," kata Dasep.

 

 

 

Sumber