Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

NERACA PERDAGANGAN: Lonjakan impor perlu diatasi dengan mengarahkan investasi

Recommended Posts

JAKARTA: Pemerintah mewaspadai lonjakan impor yang akan mencederai neraca perdagangan dengan mengarahkan investasi pada industri lokal dengan kebutuhan bahan baku dalam negeri.

 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menginginkan tingginya realisasi investasi tidak hanya menumpuk pada industri yang membutuhkan impor bahan baku yang besar, karena bisa terus mendorong defisit pada neraca perdagangan.

 

Untuk itu, dia meminta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencermati jenis investasi yang mengalir ke Indonesia. Menurut dia, permohonan rencana investasi yang mengutamakan bahan baku dari dalam negeri harus didahului.

 

“Investasi tinggi tapi tidak dicermati bahwa ini dibarengi peningkatan komponen impor, nanti balance of trade kita jadi kedodoran, ini yang saya wanti-wanti,” ujar Hatta di kantornya, Rabu(8/8/2012).

 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total impor Indonesia pada Juni 2012 mencapai US$16,68 miliar. Komposisinya terdiri dari impor bahan baku atau bahan penolong sebanyak US$12,10 miliar atau mencapai 72,52% dari seluruh total impor. Diikuti impor barang modal sebesar 20,53% atau senilai US$3,42 miliar, dan impor barang konsumsi 6,95% atau sekitar US$1,16 miliar.

 

Dia mengaku akan terus mendorong pemberian insentif bagi industri bahan baku dan bahan penolong, berupa fasilitas pembebasan dan pemotongan pajak.

 

Padahal, industri mesin, industri peralatan, industri biji logam, dan industri logam dasar sebagai komponen dari bahan baku dan bahan penolong sudah mendapat insentif. Hal ini tercantum dalam Peraturan Pemerintah No.52/2011 tentang Pembebasan Pajak Penghasilan (Tax Allowance).

 

Sayangnya, belum banyak industri bahan baku dan bahan penolong dalam negeri yang memanfaatkan insentif tersebut.

 

Dia mencontohkan investasi pada industri manufaktur terutama dari China cukup besar di Indonesia saat ini. Otomatis, katanya, impor bahan baku dari negara asalnya akan semakin membengkak dan ini yang harus dicermati.(api)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...