Sinergi Kementan-TNI Salurkan 10 Ton Bahan Pangan ke Bener Meriah Aceh

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Tbk mengubah strategi penyaluran kredit dengan lebih memfokuskan pembiayaan kepada lima korporasi terbawah dari 10 pemain utama di masing-masing sektor unggulan.

 

Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Gatot M. Suwondo mengungkapkan cara tersebut merupakan salah satu bentuk dari penyesuaian penyaluran pembiayaan dengan sumber pendanaan perseroan.

 

"Kami ingin masuk kepada 5 perusahaan kedua. Kami ingin tumbuh sama-sama, kalau yang 5 pertama sudah besar, stagnan, tidak bisa tumbuh bersama. Kalau yang 5 kedua, dia tumbuh, BNI juga tumbuh. Lagi pula kalau yang 5 pertama, yang mau membiayai itu rebutan," ujarnya, Selasa (06/7/2012).

 

Selain penyesuaian pendanaan, dia berharap dengan cara tersebut perseroan dapat menjembatani perusahaan-perusahaan kelas menengah agar dapat mencari pendanaan dengan cara masuk ke Badan Pengelola Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

 

Gatot mengungkapkan hal tersebut perlu didorong agar perusahaan dapat memperoleh permodalan jangka panjang karena sebagian besar pendanaan industri perbankan adalah pembiayaan jangka pendek akibat sumber dana industri perbankan yang juga memiliki tenor pendek. Sementara obligasi memberikan jangka waktu yang lebih panjang.

 

Dia melanjutkan strategi yang menyasar lima korporasi "kelas 2" tersebut tidak mengubah fokus delapan sektor unggulan. Dengan demikian, perseroan akan mencari lima korporasi yang berada di level 5--10 dari masing-masing sektor.

 

Adapun kedelapan sektor unggulan yang dimaksud adalah pertanian, komunikasi, kelistrikan, perdagangan besar dan eceran, migas dan pertambangan, konstruksi, makanan minuman termasuk rokok, dan bahan kimia serta pupuk yang mencakup barang dari karet.(msb)

 

 

 

Sumber