Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PENERIMAAN PNS: Jabar Kejar Tenaga Bergelar Doktor

Recommended Posts

BANDUNG: Jawa Barat berencana akan menambah jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) bergelar doktor atau strata 3 (S3) sebanyak 300 orang lulusan luar negeri hingga 2025.

 

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jabar M. Solihin mengatakan saat ini PNS yang sudah menempuh pendidikan S3 di Jabar tercatat masih sangat minim. Dari sekitar 15 ribu PNS di lingkungan pemerintah provinsi Jabar, baru sekitar 0,29% yang memiliki gelar doktor.

 

“Jabar masih minim dibanding DKI Jakarta yang angkanya sudah mendekati 1 digit,” katanya di Bandung, Selasa (7/8/2012).

 

Menurut Solihin,  pihaknya berinisiatif untuk memperbanyak jumlah PNS S3 dari universitas di luar negeri tanpa menggunakan biaya APBD Jabar. “Target kami sampai 2025 bisa menyekolahkan 300 orang PNS untuk meraih gelar doktor, biaya APBD bisa dipakai untuk kesejahteraan masyarakat.”

 

Pihaknya sejak dua bulan lalu mencari beasiswa dari sejumlah kedutaan besar negara asing dan sponsor swasta untuk mendanai PNS tersebut. Hasilnya menurut Solihin sejumlah kedutaan merespon dengan sangat antusias pengajuan dari BKD Jabar.

 

“Tahun ini rencananya ada 10 orang yang akan berangkat, dua orang ke Australia dan Belgia, sisanya menunggu penempatan dari pemberi beasiswa, Belanda dan Perancis sudah minta,” tegasnya.

 

Sejumlah universitas membebaskan biaya kuliah, sementara untuk living cost BKD mengupayakan mendapat sponsor dari swasta atau LSM asing.

 

PNS yang mendapat kesempatan meraih gelar doktor tersebut ditempatkan sesuai dengan kebutuhan dan keahlian RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Jabar. “Ada kekurangan [PNS] yang harus diisi berdasarkan target RPJMD,” katanya.

 

Pihaknya akan menitikberatkan doktor dengan keahlian di bidang teknik juga ilmu kedokteran karena jumlah S3 yang ada saat ini lebih didominasi oleh doktor sosial.

 

PNS yang mendapat kesempatan tersebut,  menurutnya,  harus mengikuti proses seleksi yang cukup ketat. “Kami informasikan seleksi ini ke sejumlah dinas provinsi juga kabupaten/kota,” katanya.

 

Tahun ini sebanyak 650 orang mendaftar namun yang  ikut seleksi hanya 30 orang. “Mereka diseleksi. Toefl, untuk test potensi akademik kerja sama dengan Bappenas dan UPI, ketat.” (K57/if).

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...