Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PILPRES AS: Romney Serang Kebijakan Obama Soal Israel

Recommended Posts

WASHINGTON:  Pemilihan Presiden AS baru akan digelar November mendatang, namun suasana panas sudah mulai terasa dengan saling serang antar kandidat calon presiden.

 

 

 

Paling anyar, capres Mitt Romney menyerang Presiden Barack Obama yang disebutkan ‘menolak untuk mengakui Yerusalem’ sebagai ibu kota Israel dalam sebuah iklan terbarunya, akhir pekan lalu.

 

Sikap politisi dari Partai Republik itu bertentangan dengan kebijakan luar negeri AS.

 

 

 

Romney, seorang pengusaha dan investor jutawan, akan menantang Presiden Obama dalam pemilihan umum November mendatang. (foto: abcnews.go.com).

 

 

 

Iklan yang berisi cuplikan perjalanan Romney ke Israel baru-baru ini itu juga mengecam Obama yang tidak pernah berkunjung ke Israel selama menjabat sebagai Presiden AS.

 

 

 

“Mitt Romney akan menjadi presiden yang berbeda. Seorang pemimpin yang kuat dan membela sekutu-sekutunya,” kata narasi iklan itu. Mantan Gubernur Massachusetts itu menggarisbawahi serangannya di laman Twitter, Minggu.

 

 

 

“Selama hampir empat tahun menjadi presiden, @BarackObama belum pernah berkunjung ke Israel. Kami memerlukan seorang pemimpin yang membela sekutu-sekutu kami,” tulisnya. Dia juga menambahkan link ke video barunya.

 

 

Selama di Israel, Romney mengatakan bahwa adalah suatu ‘pengalaman yang berkesan untuk berada di Yerusalem, ibu kota Israel." Ulangan dari pernyataan kontroversial itu menutup ‘perang’ kata-kata.

 

 

 

Israel telah mengklaim Yerusalem sebagai ibu kotanya namun posisi itu tidak pernah diterima oleh komunitas global dan berlawanan dengan kebijakan luar negeri AS.

 

 

Rakyat Palestina mengklaim Yerusalem timur sebagai ibu kota negara mereka di masa depan.

Dukungan Romney terhadap klaim Israel itu ditolak keras oleh juru runding Palestina Saeb Erakat. Ia menyebut hal itu sebagai ‘tidak dapat diterima’ dan ‘berbahaya bagi kepentingan AS di kawasan kami.

 

Gedung Putih juga telah menyeru Romney untuk mengklarifikasi apa yang dia maksudkan dengan pernyataan kontroversial itu dengan mengatakan bahwa ‘pandangan dari pemerintahan ini adalah ibu kota negara merupakan sesuatu yang harus ditentukan dalam negosiasi tahap akhir antara pihak-pihak yang terlibat’.

 

 

 

“Jika Romney tidak setuju dengan sikap itu, dia berarti juga tidak setuju dengan posisi yang telah diambil oleh sejumlah presiden di masa lalu seperti Bill Clinton dan Ronald Reagen," kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest. (antara/afp/yus)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...