He Xiangjian, Raja Perkakas Rumah Tangga China Berharta Rp537,41 T

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: PT Bukaka Teknik Utama Tbk berencana menggarap bisnis smelter nikel di Kabupaten Palopo, Sulawesi Selatan berkapasitas 14.000 ton per tahun dengan nilai investasi mencapai US$27 juta.

 

 

 

Direktur Utama Bukaka Teknik Utama Irsal Kamarudin mengatakan bisnis inti perusahaan sebenarnya adalah konstruksi, namun kini mulai melirik bisnis smelter menyambut hilirisasi yang diwajibkan dalam Permen ESDM No.7 Tahun 2012.

 

 

 

“Dengan adanya Permen 7/2012, kami coba masuk ke bisnis baru, khususnya smelter feronikel. Rencananya di Palopo, lahan sudah kami siapkan, kerja sama dengan perusahaan metalurgi asal China,” ujarnya, hari ini.

 

 

 

Irsal mengakui biasanya perusahaannya mengerjakan proyek engineering, membangun transmisi dan pembangkit listrik. Adapun proyek smelter tersebut saat ini sudah masuk tahap engineering dan pembangunan pabrik tahap pertama diperkirakan selesai dalam 12 bulan.

 

 

 

Dia mengemukakan pasokan bijih nikelnya nanti berasal dari 2-3 IUP yang tidak bisa membangun smelter sendiri. Pasokan sebanyak 140.000 ton bijih nikel untuk menghasilkan 14.000 ton feronikel per tahun. Izin prinsip pembangunan smelter sudah didapat dari ESDM.

 

 

 

“Investasi pabrik pertama US$27 juta, berasal dari kas internal semua. Kami sambut gembira terbitnya Permen 7/2012, efeknya bagus buat ekonomi daerah dibandingkan diekspor,” ujarnya.

 

 

 

Irsal memperkirakan smelter membutuhkan lahan hingga 100 hektare dan untuk pabrik pertama hanya membutuhkan 50 hektare. Dia berharap dari feronikel bisa diteruskan pengolahannya hingga ke barang jadi. (yus)

 

 

 

Sumber