IHSG Diproyeksi Hijau Awali Pekan Ini

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memastikan jika rencana akuisisi sebuah perusahaan pertambangan batu bara PT Bhakti Energi Persada (BEP) bukan merupakan prioritas utama.Sekretaris Perusahaan Adaro Devindra Ratzarwin menyatakan, hal tersebut dilakukan mengingat krisis di Eropa belum juga berakhir.

 

"Sekarang dengan kondisi saat ini, perusahaan fokus hanya di pertambangan yang sudah jalan," katanya saat berbincang-bincang dengan awak media, di Restroran Meradelima, Jakarta Senin (6/8/2012).

 

Dia memastikan belum ada perkembangan baru dari hasil rencana tersebut. Sebagaimana diketahui sebelumnya, Adaro telah menyepakati perjanjian opsi berjangka waktu tiga tahun untuk mengakuisisi kepemilikan pengendali atas BEP.

 

"Jadi kita lihat jangka waktunya hingga tiga tahun ke depan," akunya lagi.

 

Adaro sebelumnya memang telah menandatangani surat perjanjian untuk hak untuk memperoleh saham BEP di atas 51 persen melalui konversi pinjaman yang akan diberikan sebesar USD500 juta dalam waktu tiga tahun.

 

Adaro melalu anak usahanya PT Alam Tri Abadi juga memiliki opsi untuk membeli saham di BEP yang dimiliki oleh lima pihak yang disebut penjual. Kelima pihak itu adalah PT Triputra Investindo, PT Persada Capital, PT Arieska Lianawati, Konar Suhananto, Andrianto Oetomo, dan Arianto Oetomo. Total jumlah saham lima pihak tersebut sekitar 79,8 persen.

 

Diberitakan pula, rating PT Adaro Indonesia, Induk dari Adaro Energy dipastikan tidak terpengaruh oleh rencana akuisisi tersebut. Lembaga Pemeringkat Fitch Rating menyatakan jika peringkat PT Adaro Indonesia masih berada di level 'BB+'.

 

Sedangkan mengenai BEP, perusahaan yang didirikan pada 2002 ini memegang tujuh konsesi (IUP) batubara termal rendah kalori di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. (ade)

 

 

 

Sumber