Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PERTUMBUHAN EKONOMI: Indonesia alami pertumbuhan 6,4%

Recommended Posts

JAKARTA: Ekonomi Indonesia pada kuartal II/2012 tercatat tumbuh sebesar 6,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, ditopang derasnya impor yang menggerakkan industri pengolahan dan perdagangan domestik.

 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyampaikan volume impor yang cukup deras dari sisi konsumsi menyebabkan industri pengolahan bergerak dan meningkatkan sektor perdagangan domestik.

 

“Gambaran umumnya, telah terjadi impor yang cukup besar sehingga perdagangan dalam negeri meningkat,” ujarnya dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi di Jakarta, Senin(6/8/2012).

 

Berdasarkan data BPS, struktur Produk Domestik Bruto (PDB) pada tiga bulan kedua tahun ini didominasi oleh sektor industri pengolahan dengan kontribusi mencapai 23,5%, sektor pertanian senilai 14,8%, dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 13,8%.

 

Kendati demikian, sektor perdagangan, hotel, dan restoran memberi sumbangan terbesar terhadap total pertumbuhan ekonomi tahunan (Year on Year/YoY) pada kuartal kedua ini mencapai 1,6%. Disusul sektor industri pengolahan 1,4%, dan sektor pengangkutan dan komunikasi 1%.

 

Dia menambahkan wisatawan mancanegara dan nusantara yang melonjak juga ikut meningkatkan produktifitas sektor hotel dan restoran. “Bulan-bulan kemarin sempat libur sekolah dan mendorong keinginan orang jadi berwisata,” katanya.

 

Adapun, tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tahunan tertinggi yakni sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 10,1%, sektor perdagangan, hotel, dan restoran 8,9%, dan sektor konstruksi 7,3%.

 

Dari sisi konstruksi, lanjutnya, momentum menjelang Hari Raya Idul Fitri mendorong pemerintah gencar membenahi infrastruktur seperti jalan antar wilayah dan pelabuhan.

 

Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi pada semester I/2012 tumbuh sebesar 6,3% dibandingkan periode yang sama pada 2011. Adapun, besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga belaku pada kuartal kedua mencapai Rp2.050,1 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan 2000 tercatat sebanyak Rp650,6 triliun.

 

Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan kedua tahun ini tercatat sebesar 2,8%. Menurut Suryamin, peningkatan terjadi pada hampir seluruh sektor ekonomi, kecuali pertambangan dan penggalian yang mengalami penurunan 0,6%.

 

“Sektor pertambangan menurun karena terjadi penurunan permintaan dan pembatasan ekspor. Ini  sudah terasa meski belum besar, dan penurunan itu dampak dari krisis global juga,” tuturnya.

 

Kendati demikian, sektor pertambangan dan penggalian masih bertumbuh 3,1% jika dilihat berdasarkan perhitungan tahunan.

 

Untuk meningkatkan produktifitas, Suharyanto Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik mengungkapkan pemerintah dan pemangku kepentingan perlu berfokus pada dua hal yakni efisiensi produksi dan pengembangan teknologi.

 

“Efisiensi dan kemajuan teknologi adalah dua hal penting yang dapat meningkatkan produktifitas suatu negara,” ujarnya.

 

Konsumsi

 

Dari sisi konsumsi, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga dengan kontribusi mencapai 53,5%. Sementara komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan pengeluaran konsumsi pemerintah masing-masing berkontribusi sebanyak 32,9% dan 9,0%.

 

“Peranan ekspor dan impor masing-masing sebesar 24,3% dan 26,6%,” ujar Suharyanto di Jakarta, Senin(6/8/2012).

 

Dia memaparkan terjadi pergeseran konsumsi masyarakat dari kebutuhan makanan ke kebutuhan non-makanan. Menurut dia, perubahan pola konsumsi disebabkan pendapatan masyarakat yang semakin meningkat.

 

“Ketika pendapatan makin tinggi, maka kebutuhan akan bergeser dari makanan ke yang nonmakanan,” ungkapnya.

 

Berdasarkan sumber pertumbuhan, PMTB memberi sumbangan terhadap PDB mencapai 2,9% mengalahkan konsumsi rumah tangga yang sebesar 2,8%. Komponen impor mencapai 4,1%, sedangkan ekspor hanya 0,9%. Konsumsi pemerintah tercatat 0,5% dan perubahan inventori sebesar 2,3% terhadap total pertumbuhan PDB.

 

Adapun, struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada kuartal kedua tahun ini masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberi kontribusi terhadap PDB sebesar 57,5%. Selanjutnya, diikuti Pulau Sumatera 23,6%, Pulau Kalimantan 9,5%, Pulau Sulawesi 4,8%, sisanya 4,6% di pulau-pulau lain.(msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...