Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Mandiri Palembang Siap Danai Proyek MP3EI Sumatra

Recommended Posts

PALEMBANG: PT Bank Mandiri Kantor Wilayah II Palembang menyiapkan dukungan pembiayaan untuk program Masterplan Percepatan Perluasan dan Pembangunan Indonesia koridor Sumatra.

 

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) II Palembang Bank Mandiri, Adang Joedanto, mengatakan secara informal Ketua Forum Gubernur Se-Sumatra untuk MP3EI yang juga Gubernur Sumsel Alex Noerdin telah meminta perseroan untuk mendukung  pembiayaan program pemerintah tersebut.

 

“Pada prinsipnya kami [bank Mandiri Kanwil II] siap mendukung MP3EI koridor Sumatra dalam hal pembiayaannya,” katanya kepada Bisnis, Senin (6/8).

 

Dia melanjutkan kesiapan tersebut sudah menjadi komitmen antara pemerintah pusat, provinsi dan perbankan BUMN untuk mendukung pembiayaan  program tersebut.

 

Seperti diketahui sebelumnya, pemerintah berniat melakukan percepatan dan perluasan pembangunan pada beberapa sektor unggulan di koridor sumatra, a.l kelapa sawit, karet, batubara, dalam rangka yang bertujuan untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional. Selain itu, proyek-proyek  lain, seperti infrastruktur jalan dan pelabuhan juga disiapkan di koridor tersebut.

 

Pemerintah sendiri baru-baru ini menyampaikan ground breaking proyek MP3EI baru tervalidasi sebesar Rp47,42 triliun pada 2012, dari indikasi investasi sebesar Rp1.132 triliun hingga 2014 mendatang untuk koridor Sumatra.

 

Adang mengemukakan meski pihaknya menyatakan kesiapan untuk mendukung proyek tersebut,namun sampai saat ini belum ada proyek yang dibiayai oleh perusahaan.

 

“Sampai saat ini belum ada memang. Mungkin, karena proyek-proyek MP3EI kebanyakan adalah infrastruktur yang didanai APBN atau BUMN butuh proses. Tapi, pada prinsipnya kami siap mendukung program pemerintah,” jelasnya.

 

Belum adanya realisasi proyek MP3EI di Sumatra Selatan juga diakui oleh Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (BP3M) Sumsel.

 

Kepala BP3M Permana mengatakan sampai saat ini belum ada realisasi investasi MP3EI di provinsi tersebut. Padahal, menurutnya, investor-investor asing seperti dari China dan India sudah menyatakan ketertarikannya terhadap proyek-proyek tersebut.

 

“Pada 12 Agustus – 14 Agustus nanti kami baru akan bertemu dengan pemerintah pusat, kami pun akan menanyakan kapan proyek-proyek tersebut bisa direalisasikan,” katanya.

 

Dia mengatakan proyek MP3I di wilayah Sumsel sudah mendesak untuk direalisasikan. Pasalnya, hal tersebut akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi wilayah setempat.

 

Permana mengatakan selama ini investor cukup kecewa dengan sikap pemerintah dalam menangani proyek, khususnya infrastruktur. Dia mencontohkan proyek pelabuhan tanjung api-api yang hingga saat ini belum terealisasikan.

 

“Ada investor yang akhirnya kecewa karena izinnya belum keluar dari pemerintah pusat. Padahal keberadaan pelabuhan ini sangast mendesak dan penting bagi Sumsel,” lanjutnya.

 

Proyek pelabuhan tanjung api-api tersebut bernilai Rp516 miliar. Adapun proyek  infrastruktur di Sumsel lainnya yang tertuang dalam MP3EI, meliputi pembangunan tol Palembang – Indralaya  sepanjang 22 kilometer senilai Rp624 miliar dan proyek pembangunan rel kereta api Muara Enim – Tanjung Carat dan pelabuhan batubara Tanjung Carat senilai Rp17 triliun. (Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...