Telegram @ChristopherWordsmith Buy LSD,Cocaine,Weed,Hash,MDMA,Xanax,Glocks,Percocet In Johannesburg SA

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2012 meningkat di kisaran 6,4 persen. Padahal, saat ini kondisi perekonomian global sedang mengalami kontraksi.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, di kala ekonomi dunia menghadapi pelambatan pada pergerakan ekonominya, Indonesia mampu mecetak pertumbuhan ekonomi 6,4 persen yang tergolong tinggi.

 

"Kita berterima kasih kepada semua pihak dengan segala upaya dan kerja keras kita, semua pemerintah bisa menjaga pertumbuhan pada tingkat seperti itu," ungkap SBY, saat menghadiri rapat terbatas, di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (6/8/2012).

 

SBY menjelaskan, untuk ukuran Indonesia yang mempunyai ekonomi sebesar USD850 miliar atau dengan purchasing power priority seesar USD1 triliun per GDP, maka angka tersebut cukup besar. "Pertumbuhan itu tergolong tinggi," tambah dia.

 

Sebelumnya, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kaurtal II-2012 mengalmi pertumbuhan mencapai 6,4 persen. Sejalan dengan hal itu, pertumbuhan impor tampak lebih mendominasi ketimbang ekspor Indonesia.

 

Kepala BPS Suryamin mengatakan, pertumbuhan ekonomi year-on-year (yoy) ekspor meningkat sedikit 1,9 persen. Ini jauh menurun dibandingkan pada kuartal I-2012 di kisaran 7,8 persen. Tetapi bila dilihat dari volume ekspor mengalami kenaikan. Sementara angka dan impor tercatat meningkat menjadi 10,9 persen dari 8,2 persen.

 

Adapun komponen pendorong pertumbuhan ekonomi secara yoy, yakni konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,0 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh 7,0 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 12,3 persen.

(mrt)

 

 

 

Sumber