Alasan Kementerian Kembalikan Anggaran Rp4,5 T ke Purbaya

[Parno Pemilik Lapak 0]

LONDON: Pelari 400 meter, Maziah Mahusin, berbicara mengenai rasa bangganya pada Jumat, karena dirinya menjadi atlet putri pertama Brunei yang mewakili negaranya di Olimpiade setelah mencetak rekor nasional di London.

 

Mahusin, yang membawa bendera negara kecil di Asia itu pada upacara pembukaan pekan lalu di London, merupakan pelari yang finis di peringkat terakhir pada "heat" keenam di nomor 400 meter putri, berselisih delapan detik dari posisi pertama.

 

Namun sambil tersenyum pelari 19 tahun, yang berkata bahwa dirinya gugup karena berkompetisi di depan 80.000 penonton di Stadion Olimpiade, mengatakan dirinya gembira mampu mencatatkan waktu terbaik bagi dirinya dan mencetak rekor nasional baru yakni 59,28 detik.

 

"Saya benar-benar bangga, bahkan meski saya tidak memenangi apa pun, bahkan meski saya tidak masuk semifinal atau apa pun," ucapnya.

 

Ketika ditanyai mengenai perbandingan antara pengalaman membawa bendera kerajaan kecil kaya minyak itu, ia berkata, "itu berbeda. Saya benar-benar merasa gembira, benar-benar bahagia. Saya benar-benar gugup, namun saya mampu mengatasinya dengan baik."

 

Dia berharap penampilannya akan menginspirasi banyak perempuan di negaranya.

 

"Saya mendapat banyak pesan pendek. Mereka ingin seperti saya, mereka ingin berkompetisi di Olimpiade suatu hari kelak. Itu merupakan kebanggaan bagiku," tuturnya.

 

Ambisi Mahusin adalah menjadi pelatih di Brunei, namun juga mengintip peluang untuk berpartisipasi di Olimpiade Rio de Janeiro 2006, dan ia menambahkan, "Saya akan terus berlatih, dan mudah-mudahan saya akan memenangi medali? Saya akan berusaha sangat keras."

 

Arab Saudi, Qatar, dan Brunei baru kali ini mengirim atlet putri mereka ke Olimpiade, demikian AFP. (Antara/faa)

 

 

 

 

Sumber