Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Kredit UMKM di Sumut Capai Rp30 T

Recommended Posts

MEDAN - Bank Indonesia (BI) mencatat realisasi kredit untuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sumatera Utara (Sumut), pada Juni 2012 mencapai Rp30,81 triliun. Jumlah tersebut meningkat 19 persen jika dibandingkan tahun lalu.Namun berdasarkan peran terhadap total realisasi kredit perbankan, kredit UMKM yang hanya 26,06 persen pada Juni ini, terbilang menurun dibandingkan periode Mei 2012, maupun terhadap Juni tahun sebelumnya.

 

Deputi Direktur Bidang Ekonomi dan Moneter Kantor Bank Indonesia Wilayah IX, Mikael Budisatrio kepada Okezone, Sabtu (4/8/2012) menyebutkan,  dari total kredit UMKM yang disalurkan, sektor usaha menengah menjadi subsektor UMKM yang menyerap kredit terbesar. Hal itu disinyalir terjadi karena adanya penurunan penyaluran kredit di sektor usaha Mikro dan Kecil.

 

"Total kredit yang disalurkan perbankan di Sumut Juni 2012, mencapai Rp118,21 triliun. Adapun Rp30,81 triliun diantaranya merupakan kredit UMKM. Subsektor usaha menengah menyerap paling besar dari total kredit itu dengan realisasi mencapai Rp14,75 triliun. Sementara untuk subsektor usaha mikro dan kecil, masing-masing Rp5,49 triliun dan Rp10,57 triliun," jelasnya.

 

Mikael menambahkan, dari ketiga subsektor UMKM itu, dua diantaranya mengalami pertumbuhan dibandingkan Juni tahun lalu, yakni subsektor usaha mikro dan menengah. sementara subsektor usaha kecil terkoreksi dengan jumlah yang relatif kecil.

 

"Kalau Juni tahun lalu, kredit untuk usaha mikro mencapai Rp4,32 triliun, sementara tahun ini meningkat 27,08 persen menjadi Rp5,49 triliun. Sedangkan usaha menengah dari Juni tahun lalu, meningkat 35,57 persen dari Rp10,88 triliun menjadi Rp14,75 triliun. Yang turun hanya di sektor usaha kecil, turunnya sekitar 1,86 persen dari Rp10,77 triliun menjadi Rp10,57 triliun," jelasnya.

 

Peningkatan realisasi kredit perbankan untuk subsektor usaha mikro dan menengah ini disinyalir terjadi karena peningkatan volume produksi di kedua subsektor itu, untuk memenuhi peningkatan kebutuhan Ramadan dan Lebaran.

 

“Ramadan dan Lebaran ini kan peningkatan permintaan barang-barang konsumsi naik cukup tajam. Industri menengah dan industri kecil sebagai penyedia supply bahan baku maupun barang setengah jadi untuk usaha besar tentunya membutuhkan modal yang lebih besar," terangnya.

 

"Jadi kenaikan ini sangat relevan. Sementara untuk usaha kecil, karena umumnya produk yang dihasilkan merupakan produk konsumsi relatif menurun, karena biasanya di Ramadan dan lebaran masyarakat membutuhkan barang-barang yang diproduksi secara masal dari industri besar," tutupnya. (nia) (rhs)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...